Liberalisme Tidak Sesuai dengan Pancasila ?
Liberalisme adalah salah satu ideologi yang dipahami oleh kebanyakan orang Indonesia sebagai paham yang salah dan tidak cocok dengan Pancasila, undang-undang dan budaya yang ada di Indonesia. Liberal sendiri adalah sebuah ideologi atau pandangan Filsafat yang merujuk kepada kebebasan dan persamaan hak sebagai nilai politik yang utama.

MONITORDAY.COM – Liberalisme adalah salah satu ideologi yang dipahami oleh kebanyakan orang Indonesia sebagai paham yang salah dan tidak cocok dengan Pancasila, undang-undang dan budaya yang ada di Indonesia. Liberal sendiri adalah sebuah ideologi atau pandangan Filsafat yang merujuk kepada kebebasan dan persamaan hak sebagai nilai politik yang utama.
Pada hari minggu (2/3) kemarin, akun youtube Eno Bening mengupload video yang berisi tanya jawab bersama salah satu wanita kelahiran Jakarta yang juga salah satu editor Geotime, Cania Citta yang pada saat itu adalah seorang dengan pemikiran Liberal.
Jika kita melihat kebelakang bagaimana pemahaman Liberal ini banyak ditolak oleh meyoritas orang Indonesia karena tidak sesuai dengan Pancasila, dan unsur-unsur budaya yang ada di Indonesia. sebagai contoh kasus adalah Jaringan Islam Liberal (JIL) yang banyak disebut menyesatkan oleh mayoritas muslim di Indonesia.
Pada video tersebut Eno bertanya kepada Cania mengenai pemahaman Liberalnya, dimana dia (Eno) mengumpulkan beberapa pertanyaan dari netizen Indonesia untuk disampaikan kepada Cania seputar pemahaman Liberal di Indoesia.
Pertanyaan pertama datang dari salah satu penonton youtube Eno, “Liberal sama dengan tidak bertuhan, Apakah benar ?” tanya Eno kepada Cania. “Tidak bertuhan itu Atheis” jawab Cania. Cania sendiri menjelaskan bahwa tidak ada hubungannya antara tidak bertuhan dengan Liberalisme, bahkan menurutnya liberalisme itu menuntut orang untuk bebas beragama.
Dan pada pertanyaan terkahir di video tersebut yaitu “apakah sebenarnya Liberal itu sesuai dengan pancasila?” tutur Eno kepada Cania yang didasari oleh pertanyaan netizen.
“Sesuai dong, dimana gak sesuainya” jawab Cania dengan percaya diri. Cania menjelaskan untuk sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bertentangan dengan Liberal karena memberikan kebebasan kepada orang untuk bebas beragama sehingga ideologi tersebut tidak opposing.
Lebih lanjut Cania menjelaskan untuk sila kedua “Adil, kebebasan untuk setiap orang, beradab, kebebasan yang terbatasi dengan kebebasan orang lain” tutur Cania yang menjelaskan bahwa Liberlisme masih sesuai dengan sila kedua.
Cania menjelaskan jika ada Liberalisme di Indonesia dan semua tepayungi merupakan salah satu kesesuaian dengan Pancasila sila ketiga Persatuan Indonesia. untuk sila keempat Cania menyebutkan bahwa tersebut merupakan teknis exercise demokrasi.
Dan yang terakhir, sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Cania menjelaskan sebagai contoh bahwa dirinya bebas untuk mengikuti budaya mana saja dan tidak dituntut oleh tempat kelahiran sesuai dengan haknya sebagai manusia.
Pada akhir vide Eno memberikan Cania kesempatan untuk membuat statement. “Kalo kamu percaya bahwa manusia itu terlahir merdeka, dan berhak untuk hidup merdeka, maka kamu pasti menjadi Liberal” tutur Cania pada statementnya, “Liberal percaya you own what you have, dan hak anda dilindungi oleh property rights” tutur Cania melanjutkan statementnya pada akhir video.