Kuasai Lembah Panjshir, Taliban Akui Ini Wilayah 3 T

Kuasai Lembah Panjshir, Taliban Akui Ini Wilayah 3 T
Lembah Panjshir (Dok: AFP)

MONITORDAY.COM - Taliban boleh berbesar hati menguasai dengan mudah kota kabul. Bahkan, Asraf Gani lari terbirit-birit karena mengetahui bakal hadir pejuang paling tangguh tersebut.

Namun, amatan itu salah, ternyata, Taliban mengakui jika wilayah ini adalah benteng 3 T (Terberat, Terakhir dan Terberat).

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengimbau agar warga Panjshir tidak melakukan perlawanan kepada Taliban. 

Meski perlawanan sepertinya belum berkahir dari rival Taliban, tapi Mujahid menghendaki pertumpahan darah sejatinya tidak perlu terjadi.

Menurut Mujahid, penduduk setempat akan diberi hak-hak yang sama dengan warga Afghanistan.

Sebagaimana dilansir dari AFP, Selasa (7/8/2021), Mujahid juga mengatakan, "Dengan kemenangan ini, negara kita sudah seluruhnya bebas dari kancah peperangan."

Wilayah Lembah Panjshir, adalah satu-satunya dari 34 provinsi di Afghanistan yang tetap di luar kendali Taliban, meski kelompok itu mengambil alih negeri sejak 15 Februari. Lembah Panjshir adalah wilayah pegunungan strategis yang kaya sumber daya alam, sekitar 90 mil utara Kabul.

Taliban pun memposting rekaman online para pejuang mereka yang mengibarkan bendera mereka di sana.

Namun pejuang perlawanan mengatakan mereka masih hadir di "semua posisi strategis" dan "terus berjuang".

Pemimpin mereka telah menyerukan "pemberontakan nasional" melawan Taliban.

Dalam rekaman audio yang diposting di media sosial Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), menyalahkan komunitas internasional karena melegitimasi Taliban dan memberi mereka kepercayaan militer dan politik.

"Di mana pun Anda berada, di dalam atau di luar, saya meminta Anda untuk memulai pemberontakan nasional demi martabat, kebebasan, dan kemakmuran negara kita," katanya.

Lantas kenapa Taliban harus mengakui jika lembah ini sebagai benteng terakhir juga terberat?

Dilansir dari indianexpress.com pada Senin (23/8/2021), Lembah Panjshir di kini menampung beberapa anggota senior pemerintah yang digulingkan.

Selain Saleh, ada juga mantan Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi.

“Saya tidak akan pernah, selamanya dan dalam keadaan apa pun, tunduk pada teroris Taliban," tulis Saleh di Twitter.

"Saya tidak akan pernah mengkhianati jiwa dan warisan pahlawan saya Ahmad Shah Masoud, komandan, legenda, dan pemandu kami."

Lembah Panjshir telah berulang kali memainkan peran penting dalam sejarah militer Afghanistan.

Ini karena posisi geografisnya hampir sepenuhnya menutupnya dari bagian lain negara itu.

Satu-satunya jalur akses ke wilayah tersebut adalah melalui lorong sempit yang dibuat oleh Sungai Panjshir, yang dapat dengan mudah dipertahankan secara militer.

Terkenal karena pertahanan alaminya, wilayah yang terselip di pegunungan Hindu Kush tidak pernah jatuh ke tangan Taliban selama perang saudara tahun 1990-an.

Juga tidak ditaklukkan oleh Soviet satu dekade sebelumnya.

Sebagian besar lembah yang berpenduduk hingga 150.000 jiwa itu milik kelompok etnis Tajik. Sementara mayoritas Taliban adalah Pashtun.

Bahkan Lembah Panjshir adalah salah satu wilayah teraman di negara itu selama masa pemerintahan yang didukung NATO dari 2001 hingga 2021.

Sejarah kemerdekaan lembah ini terkait erat dengan Ahmad Shah Massoud, pejuang anti-Taliban yang paling terkenal di Afghanistan.