KTT G20 2022, Bali Bakal Jadi Pilot Project Percontohan Kendaraan Listrik

MONITORDAY.COM - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenkomarves, Septian Hario Seto, mengatakan, KTT G20 30-31 Oktober Tahun 2022 di Bali bakal menjadi sejarah penting.
Betapa tidak, Pulau Dewata didapuk menjadi percontohan kendaraan listrik.
Bahkan, semua tamu VIP dan Kepala Negara G20 dijemput dengan Genesis Model Electrified G80 Hyundai.
"Bali akan jadi percontohan kendaraan listrik, saat G20 berlangsung, mobil untuk menjemput kepala negara dengan Genesis G80 EV (electronic vehicle). Begitupun dengan sepeda motor di pulau dewata juga listrik. Kami sedang bekerja keras untuk infrastrukturnya. Perubuhan butuh proses, kami tak ingin kekayaan alam kita ini hanya bisa dinikmati oleh Asing," kata Seto di diskusi Virtual Kopi Pahit, Kamis (18/11/2021).
"Sebuah kehormatan bisa berbagi informasi dengan rekan-rekan Kopi Pahit, Pak Muchlas dan Pak Endang," tambah Seto.
Selanjutnya, Mantan Komisari BNI pun mengungkapkan urgensi pengunaan kendaraan listrik karena sebagai teknologi disruptif bagi mayoritas industri otomotif.
Di tengah dunia yang masih didominasi oleh kendaraan bermesin bakar yang sangat tergantung pada konsumsi bahan bakar minyak (BBM), kendaraan listrik hadir dengan terobosan baru – menggunakan tenaga listrik.
Tanpa konsumsi BBM, kendaraan listrik tidak akan menghasilkan emisi. Karenanya, kendaraan listrik menjadi kendaraan yang ramah lingkungan dan menjadi salah satu solusi mengatasi perubahan iklim.
Lebih lanjut, Seto menyampaikan bahwa Pemerintah menargetkan pada tahun 2025 , paling tidak 20% kendaraan mobil listrik sudah mengaspal di jalanan Indonesia.
Demi mencapai target itu, pemerintah kian getol menarik investor luar negeri agar mau berinvestasi mobil listrik di Indonesia. Hingga saat ini setidaknya ada dua produsen yang konfirmasi bakal membangun pabrik di Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah banyak.
Seto juga memaparkan bahwa mobil yang akan ditawarkan masing-masing city car,multi-purpose vehicle (MPV), sport utility vehicle (SUV), dan pikap. Harganya berkisar dari Rp 75 juta untuk pikap, Rp 150 juta untuk SUV, Rp130 juta untuk MPV hingga mobil sport di bbanderol seharga Rp150 juta.
Untuk tiap jenis mobil tersebut akan dipasarkan masing-masing 100 unit di Pulau Jawa.
Ini lantaran perakitan mobil masih berpusat di Pulau Jawa. Kapasitas produksi bisa mencapai 20.000 unit kendaraan dalam setahun. Seperti diketahui, mobil ini merupakan produksi nasional karena memanfaatkan komponen lokal 40%, sisanya memanfaatkan komponen impor.
Bagaimana dengan Stasiun Cahrger Kenaraan Listrik? menurut Seto, sesuai roadmap yang telah disusun oleh pemerintah, pada 2025 akan dibangun 3.860 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan jumlah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebanyak 39.627 unit.
Tarifnya lebih murah dibanding dengan kendaraan konvensional berbasis bahan bakar minyak (BBM).
Sesuai Peraturan Menteri, tarif di SPKLU mengacu layanan khusus Rp 1.644 sampai Rp 2.466,7 per kWh. Hanya Tiongkok yang tarifnya lebih rendah dari Indonesia.
Soal tarif ini, berdasarkan kajian, penggunaan motor listrik bisa menghemat Rp 100 ribu per bulan.
Sedangkan penggunaan mobil listrik bisa hemat 2-3 kali lipat daripada motor listrik, bila dibandingkan dengan penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak.