Kopi Ethiopia Hangatkan Bincang Investasi
Bincang investasi semakin hangat dengan ditemani kopi khas negeri land of origin.

MONITORDAY.COM- Perbincangan peluang investasi dan kerjasama antara Kedutaan Besar Republik Federal Demokratik Ethiopia dan Monday Media Group memberikan kesan menarik.
Suasana pun semakin hangat, ketika staf Kedutaan menjamu para tamu undangan dengan kopi khas negeri Addis Ababa.
"Kentalnya kopi yang beraroma, pertanda perbincangan malam ini selangkah lebih maju," Kata Dubes Ethiopia, Professor Admasu Tsegaye saat berbincang dengan Founder Monday Media Group, Muchlas Rowi yang diikuti dengan jamuan kopi khas Addis Ababa di kediaman Dubes, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020)
Dubes Admasu pun berbagi cerita terkait racikan kopi dengan penuh suasana keakraban. Seremoni menyeruput kopi di negerinya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sosial dan budaya.
Sambil menunggu khas kopi Ethiopia yang tak lama lagi tersaji, pembakaran kemenyan yang menjadi satu simbol keramahtamahan juga dilakukan.
Perbincangan semakin hangat dengan aroma wewangian yang menyeruak.
Kesempatan yang sama, Sekretaris Satu Kedutaan Besar Ethiopia Tizita Tilahun juga menjelaskan bahwa menyajikan kopi adalah bentuk apresiasi tuan rumah kepada tamu yang dianggap sebagai tanda persahabatan.
Tizita yang saat itu sedang melakukan coffee roasting atau proses penyangraian kopi di depan tamu kembali menegaskan bahwa inilah tahapan yang selalu dinanti para penikmat kopi.
Menariknya, proses penyangraian dengan cara tradisional yakni dengan bara api.
Biji kopi yang sebelumnya tidak ada-apanya diolah hingga menjadi ada apa-apanya. Aromanya semakin menusuk hingga ke ubun-ubun, terbayang ada rasa ajaib pada kopi yang dipengaruhi oleh proses ini.
Diakui Tizta, menyangrai kopi khas negerinya yang dijuluki land of origin butuh penyatuan jiwa agar mendapatkan hasil yang tepat.
Hal senada juga disampaikan Ewan Dawit Shankor selaku sekretaris Dua Kedutaan bahwa minum kopi khas Ethiopia memang beda.
Kenikmatan kopi semakin lengkap jika ditambahkan pop corn yang bakal menambah sensasi seruput kopi.
Upacara minum kopi di negerinya, ujar Ewan, umumnya dilakukan tiga kali sehari - di pagi hari, siang hari dan malam hari. Jika diundang ke sebuah rumah, maka tamu dianggap tidak sopan jika tidak mengonsumsi kopi racikan tuan rumah, karena seruput kopi di ktiga kalinya dianggap memberi berkah.
Selanjutnya, tolerasi beragama juga ditunjukkan oleh seluruh Staf Kedutaan yang beragam Kristen kepada tamu undangan yang beragama Islam. Hal ini ditunjukan ketika waktu sholat maghrib tiba, tempat sholat juga sudah disiapkan. Suasana ini memperindah keragaman perbedaan pada malam itu.
Perbincangan hangat ini juga diselimuti kelakar dari sang Dubes yang mengajukan pertanyaan terkait kandidat potensial presiden Amerika 2020.
Sontak, ragam suara merespon pertanyaan sang Dubes dengan pilihan personal.
Lantas, Dubes kembali bertanya, "Siapa Yang Potensial di tahun 2024 untuk Indonesia"
"Kita lihat dulu kondisi kedepan, bisa jadi saya atau anda Pak Dubes, " timpa Pimred monitorday.com, Ade Mulyana kepada Dubes yang disambut tawa.
Diakhir perbincangan, seluruh Staf Kedutaan dan Tim Monday Media Group berpose bersama.