KKP: Pesantren Harus Berperan Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

MONITORDAY.COM - Pesantren harus berperan sebagai menjadi sentra ekonomi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kinerja sektor kelautan dan perikanan nasional di berbagai daerah.
Demikian disampaikan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti dalam siaran persnya yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Artati menilai pesantren memiliki posisi dan peran yang strategis. Menurutnya, tidak hanya menjadi tempat pendidikan dan dakwah keagamaan, pesantren juga bisa menjadi sentra perekonomian yang menggerakkan masyarakat di sekitarnya.
Dia pun mencontohkan, seperti yang tampak pada Pondok Pesantren Al Ishlah, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Melalui koperasi yang ada di dalamnya, Pesantren pimpinan KH. Thoha Yusuf Zakaria berperan penting dalam pemindangan di daerah tapal kuda Jawa Timur.
Bertempat di dekat pasar Kota Kulon, membuat koperasi pesantren menjadi pertemuan pedagang besar ikan pindang dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Jember, Muncar dan Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo yang membawa puluhan ton ikan hasil pemindangan per harinya.
Oleh karena itu, Ditjen PDSPKP pun menyetujui pengajuan bantuan gudang beku (cold storage) portabel berkapasitas 50 ton. Apalagi gudang beku ini akan dimanfaatkan sebagai tempat penampungan bahan baku pindang sekaligus menjadi sarana penyimpanan ikan pindang yang tidak habis dijual.
Menurut salah satu penuturan pembina pesantren, Artati menyebut kebutuhan ikan di pondok pesantren mencapai 2.875 kg/bulan atau senilai Rp64,68 juta Selain itu, dalam 6-12 bulan ke depan, kebutuhan ikan diproyeksikan menjadi 17.250 kg/bulan atau setara dengan Rp388,12 juta.
Secara operasionalnya, gudang beku juga menjadi solusi bagi 174 orang pemindang yang terdampak pandemi COVID-19.
"Keberadaan gudang beku ini juga bisa dirasakan manfaatnya secara langsung bagi 9 orang tenaga kerja pada pengelolaan gudang beku," jelas Artati.
Sementara itu, impinan Ponpes Al Ishlah KH. Thoha, Yusuf Zakaria menyebutkan bahwa bantuan seperti ini sangat membantu ekonomi pesantren yang sangat sulit ditengah pandemi Covid -19.
"Bantuan ini juga membantu kemandirian pesantren sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden RI tentang percepatan kemandirian pesantren," ujar KH. Thoha.
KH. Thoha berharap keberadaan gudang beku ini dapat membantu para pemindang yang selama ini mengalami kesulitan bahan baku serta harganya yang stabil.
Diketahui, angka konsumsi ikan masyarakat Bondowoso masih tergolong rendah selama tahun 2020, yaitu sebesar 21,19 kg/kapita/tahun. Sedangkan angka konsumsi ikan regional Jawa Timur sekitar 38 kg/kapita/tahun.