Kick Off Ekspor Kopi Perdana 2022, Erick Thohir Tekankan Ekosistem Indonesia

Kick Off Ekspor Kopi Perdana 2022, Erick Thohir Tekankan Ekosistem Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa ekosistem Indonesia harus bisa dimenangkan. Salah satunya, ekosistem pangan agar mampu bekerjasama dengan seluruh stakeholder. Begitupun dengan perbaikan supply chains di dalam negeri juga global.

Ekspor kopi nusantara ke Mesir adalah salah satu bukti bahwa ekosistem pangan kini terus didorong untuk  bisa merdeka dan berdaulat.

"Kita harus memastikan eksositem ini yang menang, karena kalau tidak ekosistem negara kita tidak terbangun, ekosistem kita akan dimakan orang lain. Ekosistem Indonesia menjadi sangat penting, bukan China apalagi Amerika Serikat," ucap Erick saat Kick Off dan Peluncuran PMO Kopi Nusantara serta Pelepasan Ekspor Kopi Perdana PT PPI di Lampung, Minggu (30/1/2022).

Lantas kenapa ekosistem Indonesia? Erick mengacu ke amanat sila kelima Pancasila agar kesejahteraan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini, petani Kopi.

Kuncinya, kata Erick, menciptakan ekosistem yang sehat agar keseimbangan ekonomi terwujud.

BUMN terketuk soal kopi karena 96% daripada kopi adalah petani. Beda dengan kelapa sawit, yakni 40% swasta dan 60% petani. 

"Kita harus menciptakan keseimbangan ekonomi, kalau tidak, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskn. Apalagi saat covid,ekositem ini bisa berhasil kalau ada yang sejahterah, kenapa BUMN terketuk karena 96% daripada kopi ini adalah petani. Beda sama sawit dimana 60% swasta dan 40% pertani," terang Erick.  

Perlu diketahui, langkah Erick membentuk project management office (PMO) Kopi Nusantara yang terdiri atas BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D).

Sementara itu, Ketua PMO Kopi Nusantara Dwi Sutoro mengatakan kehadiran PMO Kopi Nusantara merupakan wujud komitmen BUMN dalam meningkatkan industri kopi tanah air.

"Seperti yang disampaikan Pak Menteri Erick, kita harus berdaulat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Industri kopi Indonesia ini 96 persen dari kopi rakyat, maka tujuan utama tentu meningkatkan kesejahteraan petani kopi," ujar Dwi 

Sebagai tahap awal, ungkap Dwi, program proyek percontohan ekosistem kopi terintegrasi akan dilakukan di enam titik yang meliputi dua titik di Jawa Timur, dua titik di Jawa Barat, serta satu titik di Lampung dan Sumatera Utara.

Dwi menyebut tiga target utama dari PMO Kopi Nusantara, antara lain memperbaiki rantai pasok bisnis kopi, meningkatkan kesejahteraan petani melalui pelatihan dan bimbingan, serta membangun platform digital untuk komoditas kopi.

Menurut Dwi, pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia hingga 45 persen jika dibandingkan negara-negara lain yang hanya 26 persen. 

"Industri kopi juga merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional. Kopi nasional tentu dapat menggeser brand besar dunia dam mampu menggerakkan UMKM dan koperasi, baik di hulu dan hilir," ungkap Dwi.

Pada 2021, ucap Dwi, ekspor kopi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dwi menilai keberadaan ekosistem industri kopi yang terintegrasi akan memberikan nilai tawar lebih tinggi di pasar. 

Ekosistem kopi juga membuat harga kopi menjadi kompetitif baik di kalangan petani hingga pelaku UMKM. Harga tersebut akan menjadi pendorong utama bisnis kopi dalam negeri di pasar internasional. 

Dubes Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan antusiasme warga Mesir terhadap kopi Indonesia terus meningkat. Hal ini terlihat dari lonjakan ekspor kopi Indonesia ke Mesir sebanyak 58 persen atau senilai 50,20 juta dolar AS pada periode Januari hingga November 2021.  

"Alhamdulillah (pasar kopi Mesir) sudah dikuasai oleh kopi-kopi dari Indonesia," ucap Lutfi.

Lutfi optimistis jumlah ekspor kopi Indonesia ke Mesir akan terus meningkat. Lutfi memperkirakan konsumsi kopi Indonesia di Mesir di atas 65 ribu 65 ribu metrik ton. Namun begitu, Lutfi meningatkan produsen kopi untuk tetap menjaga kualitas dan ketersediaan pasokan guna memenuhi permintaan pasar kopi di Mesir. 

Turut hadir Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati yang juga angkat bicara soal ekspor kopi perdana.

Nina mengatakan ekspor kopi ini dilakukan dengan kerja sama bersama petani lokal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mengekspos potensi komoditi Indonesia untuk memenuhi permintaan kopi di luar negeri.

Ke depan, Nina menyebut pihaknya akan selalu melihat potensi komoditas yang dimiliki Indonesia untuk dibawa ke pasar Internasional.

"Kami juga telah melakukan pembicaraan terhadap beberapa negara yang memiliki minat cukup besar kepada kopi Indonesia," pungkas Nina.