Kementan Nilai Pentingnya Regenerasi Petani Milenial Untuk Tingkatkan Pangan
Sepuluh tahun akan datang sekitar 70 persen petani kita sudah masuk usia tidak produktif. Oleh karena itu harus ada regenerasi petani.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menilai saat ini pemerintah perlu melakukan regenerasi petani dari kelompok tua kepada petani milenial untuk menanggung dan menaikan kebutuhan pangan di dalam negri.
"Sepuluh tahun akan datang sekitar 70 persen petani kita sudah masuk usia tidak produktif. Oleh karena itu harus ada regenerasi petani," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan, Prof Ir Dedi Nursyamsi saat diskusi virtual, Senin (23/11).
Atas alasan itu, maka pemerintah perlu melakukan regenerasi petani kepada kelompok usia milenial. Walaupun saat ini jumlah kelompok petani milenial belum signifikan, namun kontribusi mereka cukup besar dalam pembangunan dan penyediaan pangan di Tanah Air.
"Kita sedang mengajak para kelompok milenial ini untuk turun ke sektor pertanian," ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mengaku optimis jika sektor pertanian dikelola dengan baik dan benar, sehingga pendapatan akan terus mengalir dari usaha tersebut. Bahkan, jika diterapkan dengan cara-cara modern sesuai konteks kekinian.
Sementara itu, seorang petani milenial sekaligus Ketua Duta Petani Milenial, Sandi Octa Susila mengungkapkan, sejak mendalami usaha tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan jika dikelola dengan baik.
Selain itu, ia menuturkan, dirinya mulai menekuni sektor pertanian tersebut sejak ada bangku perkuliahan .
Menurut Sandi, hingga saat ini memang masih banyak orang-orang yang berpandangan sektor pertanian tidak atau kurang memiliki pendapatan yang besar. Sedangkan anggapan tersebut tidak benar.
Dia juga mengatakan sudah saatnya kelompok milenial di Tanah Air melirik sektor pertanian karena cukup menjanjikan. Bahkan, sudah ada contoh petani milenial yang mengekspor sayur-sayuran ke Eropa.
Kemudian, Sandi mengaku telah memiliki 385 rekan kerja yang mengelola lahan seluas 49 hektare. Selain itu, ia juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk keberlanjutan usaha yang ditekuni bersama ratusan petani lainnya.