Kemenperin Ciptakan IKM Pangan Berkelas Dunia Melalui IFI 2020

MONITORDAY.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menciptakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan berkelas dunia melalui Indonesia Food Innovation (IFI) 2020.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Gati menjelaskan, penyelenggaraan IFI 2020 bertujuan untuk mendorong pelaku IKM pangan di tanah air menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif.
“Jadi, melalui ajang IFI ini, mereka akan siap menjadi industri pangan yang menguntungkan, menjangkau pasar yang luas, dan memiliki bisnis yang berkesinambungan,” jelasnya.
Dengan perkembangan era industri 4.0 dan menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19, lanjut Gati, pelaku IKM dituntut untuk memanfaatkan teknologi agar bisa menelurkan inovasi.
Sedangkan IKM pangan yang sudah menerapkannya, yakni CV Rosalie Kalyana yang berasal dari Denpasar, Bali.
“Setelah melalui penjurian dan pelatihan dari para ahli, Rosalie Kalyana berhasil menjadi pemenang pertama IFI 2020 kategori produk pangan olahan karena keunikan dan kualitasnya,” imbuh Gati.
Produk unggulan CV Rosalie Kalyana adalah Rosalie Cheese, yang telah diproduksi sejak empat tahun lalu.
Ayu Utami Linggih, pendiri sekaligus pemilik CV Rosalie Kalyana mengaku dirinya telah membuat makanan olahan keju sejak 2013.
Lulusan Universitas Queensland jurusan Teknik Pangan itu memang punya hobi mengonsumsi panganan kaya protein. Kegemarannya itulah yang mengantarkan Ayu untuk mengulik produksi keju lokal dari bahan selain susu sapi.
“Kami menggunakan teknik pembuatan keju tradisional dan susu kambing lokal yang memiliki cita rasa khas karena tergantung dari pakan, iklim dan lingkungan di sekitar peternakan,” sebut Ayu.
Keju Rosalie memiliki beberapa jenis produk yaitu Halloumi, Gouda, dan Chevre yang cocok untuk olahan masakan. Selain itu, Black Pepper Goat, Black & White, dan Milton yang pas untuk dimakan langsung. Selain itu, Grated Cheese yang bisa digunakan untuk bahan adonan kue.
“Keju artisan ini benar-benar inovasi panganan lokal yang kaya nutrisi, tapi sangat terjangkau harganya,” sebut Gati.
Oleh karena itu, Kemenperin berharap semakin banyak industri pangan baru yang mengolah beragam bahan baku lokal menjadi panganan kelas internasional.