Kemendikbud Lakukan Koordinasi Penanganan Pendidikan Pascabencana
Kemendikbud juga akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru terdampak bencana, baik banjir, longsor, ataupun badai.

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menegaskan bahwa Kemendikbud aktif melakukan koordinasi dan kerja sama Pemerintah Daerah dan lembaga terkait dalam merespons situasi darurat akibat bencana.
Ia menyampaikan, saat ini pendataan mengenai kondisi bangunan, guru, dan siswa terdampak bencana terus dilakukan oleh tim yang langsung terjun ke lapangan sejak hari pertama pascabencana.
"Yang lebih penting 'kan alat-alat dan bantuannya yang datang," kata Mendikbud saat meninjau kondisi sekolah roboh di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2020).
Lebih lanjut ia menambahkan, dukungan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan kegiatan belajar dalam situasi darurat tidak hanya berupa penyiapan kelas-kelas darurat, perlengkapan sekolah, dan buku.
Kemendikbud juga akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru terdampak bencana, baik banjir, longsor, ataupun badai.
"Kami juga sudah berencana dan akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru yang terdampak banjir dan hujan dan badai ini. Diberikan selama tiga bulan," ujar Mendikbud.
"Kesejahteraan guru itu sangat penting, apalagi pada saat sulit seperti ini. Untuk membantu orang tua, membantu anaknya beradaptasi terhadap bencana ini. Maka kami memberikan tunjangan ekstra bagi para guru," lanjut Mendikbud.
Terkait perbaikan sarana prasarana pendidikan yang rusak, Mendikbud mengungkapkan pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Pemda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pada tahun 2020 ini, Kemendikbud akan melakukan survei dan sensus kondisi sekolah di seluruh Indonesia. Mendikbud menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian/lembaga serta lintas pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Itu jadi prioritas utama kami. Karena kalau tidak dikeroyok bersama-sama berbagai macam instansi, tidak akan beres," jelas Mendikbud.