Kata Ekonom Indef, Banpers Ini Produktif Tapi Perlu Pengawasan
Bantuan presiden dinilai sangat produktif namun perlu pengawasan

MONITORDAY.COM - Ekonomi Indonesia berpotensi di ujung tubir resesi meski banyak stimulus diputar untuk menggerakkan ekonomi tahun ini lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program bantuan dana PEN untuk UMKM dan koperasi dalam bentuk Bantuan Presiden (Banpres) yang diharapkan bisa produktif namun tidak tepat sasaran. Maka dalam pelaksanaannya, perlu ada pengawasan.
Kekhawatiran ini bukan tanpa sebab. Realisasi penyerapan anggaran PEN masih jauh panggang dari api. Per 19 Agustus 2020, realisasi penyerapan dana PEN baru Rp 174,79 triliun, setara 25,1% dari pagu anggaran program ini segede Rp 695,2 triliun.
"Ada indikasi bantuan tidak sampai ke penerima, apakah digunakan untuk produktif. Bagaimana kalau dibelanjakan yang lain, nanti pengawasannya bagaimana?" ujar Ekonom Indef, Ahmad Heri Firdaus, Senin (24/8/2020).
Sebenarnya, lanjut Ahmad, bantuan produktif itu hanya mengatasi salah satu masalah UMKM. Pemerintah, kata dia, juga harus membantu UMKM dalam berbagai hal, baik fiskal maupun nonfiskal.
"Kalau sekadar bantuan modal usaha begitu, berat untuk mengharapkan hasil muluk-muluk. Program itu memang membantu, membuat mereka (pelaku mikro) merasakan terbantu, tapi kalau berharap UMKM pulih lagi atau produktif lagi sepertinya berat," ujarnya.