Kak Seto: Psikologi Pendidikan Anak PAUD dan SD Berbeda
Anak usia dini seharusnya tidak diajarkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung)

MONITORDAY.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, orang tua harus bisa memberikan pendidikan yang tepat untuk anak dalam tahap usia dini.
Menurut, pria yang lebih akrab disapa Kak Seto ini, psikologi pendidikan untuk anak usia dini dengan anak yang memasuki jenjang sekolah dasar (SD) sangatlah berbeda.
Anak usia dini seharusnya tidak diajarkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Kegiatan tersebut mestinya baru mulai di ajarkan pada anak masuk sekolah dasar (SD).
"Calistung di SD, karena perkembangan kognitif anak belum memungkinkan untuk memahami sesuatu yang abstrak seperti itu," kata Kak Seto, kepada wartawan, Rabu (25/12).
Karena itu, lanjut Kak Seto menjelaskan, orang tua harus bisa memberikan pendidikan kepada anak dengan metode yang sesuai. Contohnya, dengan mendongengi anaknya yang masih usia dini dengan bersumber dari buku.
"Itu ada buku dengan warna-warna, kemudian ibu mulai mendongengi dengan sumber buku, membaca gambar-gambar di buku. Tapi tidak dalam konteks bisa baca 'ini ibu Budi' bukan begitu," kata Kak Seto menjelaskan.
Melalui buku, anak bisa diperkenalkan kegiatan-kegiatan baik seperti rajin mandi, rajin belajar dengan gambar-gambar yang ada. Sehingga, seolah-olah anak membaca namun masih dalam konteks membaca sesuai dengan bahasa anak usia dini.
"Jadi bukan dalam konteks diajarkan membaca dalam huruf-huruf, karena itu kompetensi di SD," ujarnya.