Kades di Cilacap Curhat ke Ganjar: Sulit Ajak Warga Taat Prokes, Banyak Warga yang Tidak Percaya Covid-19

Kades di Cilacap Curhat ke Ganjar: Sulit Ajak Warga Taat Prokes, Banyak Warga yang Tidak Percaya Covid-19
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memantau vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021)(Dok.Pemrov Jateng).

MONITORDAY.COM - Sejumlah kepala desa (Kades) di Kabupaten Cilacap menyampaikan permasalahan di wilayahnya kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Beberapa Kades pun curhat terkait sulitnya mengajak warga menaati protokol kesehatan (prokes).

Demikian disampaikan saat acara Rembug Desa di Pendapa Kabupaten Cilacap yang diikuti 227 lurah dan kades se-Kabupaten Cilacap, Kamis (22/7/2021).

Menurut Politikus PDIP itu, bukan hanya soal sulitnya mendorong masyarakat untuk tertib prokes, melainkan ada masalah masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19 dan tidak percaya vaksin. Dengan demikian, ia merasa dua persoalan itu harus segera diselesaikan.

"Ini catatan buat kita semua dan kita harus bantu. Camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas serta Dinkes harus turun membantu memberikan edukasi. Kalau perlu dengan testimoni-testimoni yang baik," ucap Ganjar.

Dia menyebutkan, rembug desa memang bertujuan menggali masalah faktual di masyarakat.

Orang nomor satu di Jateng itu menilai pandemi Covid-19 tidak bisa dilawan hanya dengan data yang ada di laporan pejabat. Namun, harus didahului dengan mendengar suara masyarakat di setiap level.

Disisi lain, Ganjar mengapresiasi para kades di Cilacap telah mampu melaksanakan tugas pendataan pasien, pemenuhan kebutuhan makan warga yang terdampak Covid-19 dan pelaksanaan program Jogo Tonggo.

Apalgi seluruh Kades juga melaporkan telah mengoptimalkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi.

"Tadi saya tes, mereka paham berapa yang sakit, berapa ibu hamil, berapa yang risiko tinggi. Tahu detail bahkan presisi. Maka kalau nanti ada bantuan-bantuan dari pemerintah termasuk obat dari TNI/Polri, saya minta kades-kades itu diajak bicara, karena mengetahui persis kondisi di wilayahnya," tutur Ganjar.