Jubir BPN: Pelaporan Rocky Gerung terlalu Dipaksakan dan Mengada-ada

MONITORDAY.COM - Dilaporkannya pengamat politik Rocky Gerung oleh Jack Boyd Lapian kepada pihak kepolisian terkait dugaan kasus penistaan agama dinilai terkesan memaksakan. Sebab, legal standing pelapor tidak memenuhi persyaratan. 

Demikian disampaikan Jubir BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Monitorday.com di Jakarta, Selasa (30/1/19). 

"Pelaporan terhadap Rocky Gerung terlalu dipaksakan, mengada-ada dan terlalu di ada-adakan," ujar Ferdinand. 

Pelaporan tersebut, kata Ferdinand, tidak kuat secara hukum karena legal standing pelapor dalam hal ini Jack Boyd Lapian bukan merupakan korban dari kasus tersebut. 

"Sejak awal mestinya laporan itu harus ditolak karena legal standing pelapor tidak memenuhi. Pelapor itu bukan korban," tegas Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat itu. 

"Kalo mau, korban harus mendeklarasikan diri dulu sebagai pendukung penista agama maka dia memiliki legal standing," jelas Ferdinand. 

Tak hanya itu, pelapor Rocky Gerung juga merupakan orang yang sama dengan yang melaporkan musisi sekaligus Caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani. 

"Yang melaporkan Rocky ama Ahmad Dhani kan sama pelapornya yaitu Jack Boyd Lapian," kata Ferdinand. 

Menurut Ferdinand, pernyataan Rocky Gerung merupakan buah pemikirannya yang tidak ditujukan kepada siapapun. Karenanya, tidak ada unsur penistaan agama pada ucapan Rocky Gerung. 

"Rocky Gerung ini kan hanya menyatakan pemikiran, tidak ada penistaan disitu. Itu kan gagasan intelektual," kata Ferdinand. 

Lebih lanjut, Ferdinand menyesalkan pelaporan Rocky Gerung diterima pihak kepolisian. Namun demikian, pihaknya tetap mendukung Rocky Gerung dengan melaporkan balik pelapor tersebut. 

"Laporan Rocky ini harusnya tidak diterima, tapi baiklah kalo sudah diterima oleh kepolisian ya kita juga mendukung Rocky Gerung untuk menghadapi pelaporan ini. Satu pesan kami, pelapor juga harus siap dilaporkan balik apabila tuduhan ini tidak terbukti," tutup politisi Demokrat ini.