Jokowi: Masyarakat Indonesia Paling Optimis di Dunia
Meski dilanda krisis moneter masyarakat Indonesia tetap optimis. Hal tersebut telah dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 300 persen.

MONDAYREVIEW.COM – Berdasarkan survei global, Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang paling optimis di dunia. Hal tersebut telah dibuktikan meskipun Indonesia terpuruk saat diterpa krisis moneter pada tahun 1997 masyarakat Indonesia tetap berdiri tegar. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini telah tumbuh hingga 300 persen.
Demikian disampaikan Presiden Repubuklik Indonesia, Joko Widodo saat menghadiri acara peringatan World Press Freedom Day (Hari Kebebasan Pers Dunia/ HKPD) 2017 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu Malam (3/5).
Menurut Jokowi krisis yang menerpa Indonesia saat itu mampu melahirkan masyarakat Indonesia yang kuat dan dinamis. Hal tersebut karena didorong adanya kebebasan bagi masyarakat Indonesia, khsusnya kebebasan politik dan kebebesan mengemukakan pendapat.
"Situasinya sangat serius dimana ekonomi kami anjlok hingga 15 persen dalam satu tahun. Masyarakat dihinggapi rasa cemas dan bingung mengenai masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Dan yang terpenting adalah lahirnya kebebasan berpolitik, termasuk kebebasan mengemukakan pendapat dan kebebasan pers," jelasnya.
Bila dihitung sejak krisis keuangan yang melanda Asia tahun 1997 sampai dengan sekarang, maka ekonomi Indonesia telah tumbuh 300 persen. Bahkan selama empat kali pergantian pemerintahan yang berlangsung dapat berlangsung damai.
Pada kesempatan itu mantan Gubernur DKI Jakarta meminta kepada insan pers untuk memainkan perannya secara bertanggung jawab. Dan sebagai alat kontrol pemerintah agar berjalan secara akuntabel dan bersih dari korupsi.
"Saya ingin mengatakan kepada Anda, pers nasional dan dunia, kami tidak dapat melakukan ini tanpa Anda. Sejak era reformasi di akhir 1990, pers yang bebas memainkan peranan penting dalam menjaga jalannya pemerintahan yang akuntabel serta mengungkap dan memerangi korupsi," imbuhnya.
Ia pun menitipkan pesannya bagi insan pers terkait dengan HKPD ini. Presiden berharap agar kebebasan yang telah didapatkan oleh insan pers dapat diiringi dengan tanggung jawab yang nyata.
"Wartawannya sudah mendapatkan sebuah kebebasan yang amat sangat di dunia maupun di Indonesia. Tapi yang namanya kebebasan itu juga ada tanggung jawabnya," katanya.