Jokowi Konsisten Unggul, TKN: Bukti Quick Count Tak Meleset
Data penghitungan suara Pilpres 2019 dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berjalan.

MONITORDAY.COM - Data penghitungan suara Pilpres 2019 dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berjalan. Hingga data masuk hampir mencapai 51 persen pada Senin (29/4), Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih konsisten unggul di angka rata-rata 56 persen.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengatakan, hasil yang konsisten tersebut, menunjukan kecocokan dengan data hasil hitung cepat atau quickcount. Sebagai produk ilmu pengetahuan, yang menggunakan metode yang ketat, QC dinilai tidak akan meleset.
"Terbukti bahwa QC tidak pernah meleset karena bertumpu pada metode ilmiah, dan sangat akurat, karena seluruh data diambil berdasarkan dokumen otentik C1 Plano," ujar sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).
Meski begitu, Hasto tetap berpegang pada penghitungan akhir dari KPU. Karena itu, Ia meminta kepada seluruh pihak untuk melupakan keriuhan politik yang terjadi. Menurutnya, adanya pihak-pihak yang mengatakan terjadi kecurangan adalah hal wajar lantaran hal tersebut merupakan bagian dari dinamika pemilu.
"Kita move on saja. Saatnya bicara Indonesia ke depan, bagaimana struktur kabinetnya, apa skala prioritas kebijakan Pak Jokowi dan lain-lain," tuturnya.
Optimisme melihat konsistensi Situng di KPU, Hasto yakin bahwa pemeritahan kedua Jokowi akan semakin solid, efektif. Hal itu lantaran partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf bisa memperoleh 349 kursi di DPR atau sekitar 60,7 persen.
"Pemerintahan kedua Pak Jokowi tidak hanya makin efektif dan solid. Konfigurasi politik pun semakin matang di mana legitimasi yang diberikan rakyat ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin senafas dengan kuatnya dukungan di DPR," ujar sekjen PDIP ini.
Hasto pun mengucapkan selamat kepada seluruh Parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK), termasuk juga Parpol pendukung Pak Prabowo-Sandi yang telah mencapai hasil terbaik dalam pemilu jurdil sehingga banyak yang lolos treshold.
"Kami meyakini bahwa Gerindra dan PKS pun puas dengan hasil pemilu yang telah memberikan penambahan kursi bagi kedua partai tersebut. Tanpa pemilu jurdil dan demokratis, mustahil Gerindra dan PKS bisa melenggang dengan penambahan kursi yang signifikan tersebut," tegasnya.