Jangan Bangga Jakarta Raih Sustainable Transport Award

Jangan Bangga Jakarta Raih Sustainable Transport Award
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

MONITORDAY.COM - Ketua Masyarakat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto meminta penghargaan Jakarta sebagai kota terbaik dunia dalam hal perbaikan sistem transportasi dan mobilitas kota (Sustainable Transport Award/STA) tidak dibesar-besarkan.

"Jangan terlalu bangga, lihat dulu dengan cerdas ceritanya," ujar Sugiyanto kepada Monitorday.com melalui sambungan telepon, Senin (2/11/2020).

Menurut dia, bahkan penghargaan yang diberikan Institut For Transportation and Development Policy (ITDP), organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat itu bisa menjermusukan Anies karena keraguan independensi penilaian dan kuatnya aroma kongkalikong.

ITDP perwakilan Indonesia diketuai Faela Sufa yang juga merangkap sebagai direktur ITDP Asia Tenggara. Faela sangat mungkin kenal Anies ditunjukkan keduanya pernah goes sepeda bareng. Tuduhan konflik kepentingan dikuatkan karena jabatan ketua ITDP Indonesia dan direktur ITDP Asia Tenggara sebelumnya dijabat Yoga Adiwinarto yang saat ini menjabat direktur teknis dan fasilitas PT Transportasi Jakarta. Yoga diangkat menjadi petinggi Transjakarta oleh Anies pada 2019.

Kemudian, ITDP Indonesia beberapa kali melakukan kerja sama dengan Pemprov DKI khusunya dengan Transjakarta.

"Mengapa jangan bangga dulu, itulah faktanya," tegas Sgy, demikian Sugiyanto biasa disapa.

Ia merasa perlu menyampaikan hal itu untuk perimbangan informasi agar bisa jernih melihat terpilihnya Jakarta menjadi pemenang STA 2021. Hal terpenting lainnya adalah dia tidak mau penghargaan ITDP untuk Jakarta menjadi kontraproduktif dengan upaya yang telah dan akan dilakukan Anies dalam mengatasi persoalan transportasi di Ibu Kota.

"Sebagai pendukung Gubernur Anies kita harus jeli melihatnya, jangan asal mendukung dan bangga," imbuh Sgy.

Sgy lantas menyinggung penghargaan yang pernah diberikan ITDP kepada Transjakarta pada 2015 silam. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak besar kepala enam koridor Bus Rapid Transit (BRT) diganjar award perunggu oleh ITDP karena dinilai pembangunannya sudah memenuhi standar internasional.

Ahok malah curiga ada permainan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih dengan pihak ITDP. Ketika itu Ahok langsung melakukan penyelidikan untuk membongkarnya. Salah satu yang membuat Ahok tidak nyaman karena pelayanan Transjakarta belum maksimal. Salah satunya pengguna bus Transjakarta masih harus menunggu lama di koridor apabila ingin menaiki bus.

"Jadi, menurut hemat saya, jangan puas dan jangan (penghargaan Jakarta jadi kota terbaik dunia) jadi angin surga sampai-sampai lupa daratan. Masalah utama transporatasi di Jakarta belum terselesaikan. Macet masih dimana-mana. Kemacetan di Jakarta sekarang berkurang karena pandemi," demikian kata Sgy.

Diketahui, ITDP menobatkan Jakarta sebagai kota terbaik dunia untuk managemen transportasi. Kemenangan Jakarta itu dimumkan pada Jumat (30/10/2020) pada puncak acara Mobilize Virtual Summit 2020 yang tahun ini karena pandemi Covid-19 digelar secara virtual pada 26, 28 dan 30 Oktober 2020.

Jakarta berhasil menyisihkan kota-kota di dunia yang ikut bersaing di ajang Sustainable Transport Award (STA), seperti Adis Ababa, Bogota, Auckland, Braga, Buenos Aires, Frankfurt, Sao Paulo dan lain sebagainya.

STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik serta visi dalam bidang transportasi perkotaan berkelanjutan selama dua tahun (18 bulan) ke belakang.

"Semoga penghargaan ini dapat menjadi pemicu untuk terus melakukan gebrakan-gebrakan baru dalam menerapkan kebijakan yang humanis dan ramah lingkungan," kata Direktur ITDP Asia Tenggara Faela Sufadi Jakarta.