Jalur Gaza Panas, 1 Perwira Israel dan 7 Warga Palestina Tewas Dalam Baku Tembak

Israel dan Palestina telah bertikai di Jalur Gaza sejak 2008, dan beberapa bulan terakhir kerusuhan menimbulkan kekhawatiran baru. Bentrokan mematikan yang disertai protes besar telah terjadi di sepanjang perbatasan, yang dimulai pada 30 Maret.

Jalur Gaza Panas, 1 Perwira Israel dan 7 Warga Palestina Tewas Dalam Baku Tembak

MONITORDAY.COM - Lebih dari 200 warga Palestina di Gaza tewas di tangan pasukan Israel sejak Maret 2018 - terutama saat terjadi demonstrasi besar-besaran di perbatasan Gaza di mana ribuan warga Palestina menuntut hak mereka atas tanah leluhur yang kini dikuasai Israel. Dalam aksi bentrok tersebut, seorang tentara Israel dilaporkan tewas.

Minggu, 11 November 2018, Seorang perwira Israel dilaporkan tewas dan lainnya terluka dalam serangan oleh pasukan khusus Negeri Zionis di Gaza. Operasi militer itu juga menewaskan tujuh orang Palestina, kata Hamas.

Fawzi Barhoum, seorang juru bicara Hamas menyebut serangan itu dengan "serangan pengecut Israel" . Penyerang dilaporkan berada di dalam mobil sipil, yang lewat menembaki sekelompok orang bersenjata di Gaza, menewaskan salah satu komandannya, Nour Baraka.

Dikutip dari BBC.com  (13/11/2018),  Hamas mengatakan orang-orang bersenjata itu mengejar mobil tersebut melaju kembali ke wilayah Israel di balik perbatasan.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Konflik senjata api terjadi ketika IDF (Pasukan Pertahanan Israel) melakukan operasional seperti biasanya di Jalur Gaza."

"Seorang perwira tewas dan yang kedua terluka, dan semua tentara segera kembali ke Israel," lanjut pernyataan itu.

Bentrokan yang terjadi di timur Khan Younis, berada di selatan Gaza. Setelah meledaknya kekerasan , sirene dilaporkan berbunyi, di mana menunjukkan kemungkinan tembakan roket dari Jalur Gaza. Militer mengatakan dua peluncuran dari Gaza dicegat oleh pertahanan rudal Israel.

Koresponden BBC di Timur Tengah, Tom Bateman, mengatakan pemaparan operasi semacam itu oleh pasukan khusus Israel di Gaza sangat jarang terjadi dan muncul setelah adanya kemajuan dalam proses mediasi yang dilakukan Mesir dan PBB untuk menengahi serangkaian eskalasi antara kedua pihak dalam beberapa bulan terakhir.

Sumber: BBC.com