Inovasi Industri Semen Hadirkan Produk Bernilai Tambah Tinggi

MONITORDAY.COM - Industri semen di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Di satu sisi hambatan pandemi telah menurunkan permintaan pasar. Sektor konstruksi melemah dan berimbas cukup dalam bagi industri semen. Bahkan di saat pandemi terjadi oversupply atau overcapacity yang menyulitkan bagi industri semen.
Tantangan lainnya adalah kebutuhan produk yang lebih berkualitas, lebih kuat dan lebih tahan lama. Dengan masuknya pesaing dari luar negeri maka industri semen tanah air juga harus cepat berinovasi baik. Strategi yang tepat harus dipilih termasuk dalam menawarkan jenis produk. Diferensiasi produk menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi selera pasar yang sedemikian cepat berubah.
Kini dunia konstruksi menuntut industri semen untuk menyediakan produk yang tak hanya kuat dan tahan lama namun juga efisien dalam proses aplikasinya. Termasuk dalam pengembangan produk beton siap pakai. Inovasi dengan High Value Added seperti Ultra High Strength Concrete, Waterproof Concrete, dan Marine Concrete telah diterapkan untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan proyek pembangunan.
Inovasi dan teknologi baru dalam pengembangan HPC yang diperuntukkan bagi berbagai kebutuhan pengembangan dan konstruksi, untuk menciptakan struktur yang lebih tahan lama dan ekonomis dalam jangka panjang. Kelebihan HPC untuk memudahkan para tenaga kerja dan melindungi kualitas beton dalam struktur bangunan.
HPC adalah parameter utama yang harus dicapai oleh praktisi dalam industri konstruksi, karena akan berhubungan langsung dengan keselamatan pengguna konstruksi. High Performance Concrete (HPC) merupakan solusi yang ditawarkan oleh pemasok beton siap pakai
HPC tidak bisa diolah secara umum, sehingga harus diterapkan beberapa teknik khusus agar bisa mencapai performa tinggi yang diinginkan.Produk HPC yang paling canggih adalah Self Compacting Concrete yang mulai menembus pasar Indonesia
Salah satu inovasi penting adalah produk low-heat concrete yang telah digunakan pada banyak proyek signature building di Jakarta. Produk lain adalah marine concrete untuk proyek pembangkit listrik di wilayah pesisir Kupang, NTT.
Di beberapa negara maju telah mulai digunakan Ultra-High Performance Concrete (UHPC). Produk ini merupakan bahan beton semen yang memiliki kuat tekan minimum yang ditentukan sebesar 17.000 pon per inci persegi (120 MPa) dengan persyaratan daya tahan, keuletan tarik, dan ketangguhan yang ditentukan; serat umumnya termasuk dalam campuran untuk mencapai persyaratan yang ditentukan.
Secara teknis Beton Berkinerja Ultra Tinggi (UHPC), juga dikenal sebagai beton bubuk reaktif (RPC). Bahan ini biasanya diformulasikan dengan menggabungkan semen portland, bahan tambahan semen, bubuk reaktif, batu kapur dan atau tepung kuarsa, pasir halus, reduksi air kisaran tinggi, dan air. Bahan dapat diformulasikan untuk memberikan kekuatan tekan lebih dari 29.000 pon per inci persegi (psi) (200 MPa).
Penggunaan bahan halus untuk matriks juga memberikan permukaan yang padat dan halus yang dihargai karena estetika dan kemampuannya untuk mentransfer detail bentuk secara dekat ke permukaan yang dikeraskan. Ketika dikombinasikan dengan logam, serat sintetis atau organik, dapat mencapai kekuatan lentur hingga 7.000 psi (48 MPa) atau lebih besar.
Jenis serat yang sering digunakan pada UHPC antara lain baja karbon tinggi, PVA, Kaca, Karbon atau kombinasi dari jenis tersebut atau lainnya. Perilaku daktail bahan ini adalah yang pertama untuk beton, dengan kapasitas untuk mengubah bentuk dan mendukung beban lentur dan tarik, bahkan setelah retak awal. Sifat tekan dan tarik yang tinggi dari UHPC juga memfasilitasi kekuatan ikatan yang tinggi yang memungkinkan panjang pemasangan tulangan yang lebih pendek dalam aplikasi seperti penuangan penutup di antara elemen pracetak.