Ini Waktu Ideal Berolahraga Saat Puasa
Jenis olahraga kebugaran yang baik dilakukan di bulan puasa, menurut Deta adalah jogging dan cardio calisthenic.

MONITORDAY.COM - Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Deta Tanuwidjaja, dr., Sp.KFR., AIFOK, menjelaskan bahwa ada waktu ideal untuk melaksanakan olahraga saat berpuasa.
Menurutnya, waktu ideal tersebut harus diketahui untuk mengantisipasi 3 dampak buruk jika melakukan olahraga saat tubuh tidak menerima asupan selama seharian. Antara lain ancaman hipoglikemia, dehidrasi, dan ambang laktat yang mudah tercapai.
Deta menjelaskan waktu ideal berolahraga saat puasa adalah dekat dengan waktu loading (waktu tubuh mendapat asupan karbohidrat) serta waktu hidrasi, antara lain setelah subuh, sebelum magrib, serta antara setelah salat tarawih dan sebelum tidur.
Menurut dia, waktu subuh merupakan kondisi ketika tubuh sudah menerima asupan nutrisi dan hidrasi dari makan sahur.
"Rasa haus yang timbul di waktu ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh dengan adanya respons renin-angiotensin-aldosteron yang mampu menahan air di dalam tubuh," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4).
Sementara waktu sebelum magrib merupakan kondisi ketika tubuh akan menerima asupan makanan dan hidrasi saat berbuka puasa. Namun, menurut Deta, berolahraga pada waktu ini memiliki risiko dehidrasi dan hipoglikemia apabila tidak terkontrol.
Adapun jenis olahraga kebugaran yang baik dilakukan di bulan puasa, menurut Deta adalah jogging dan cardio calisthenic.
"Lakukan olahraga dengan intensitas ringan, yaitu minimal 20 menit per sesi. Namun, dilakukan dengan frekuensi rutin, yaitu antara 4-5 sesi per pekan," ungkapnya.
Meski demikian, olahraga yang dilakukan juga tetap harus menaati kebijakan pembatasan fisik dan sosial yang diterapkan pemerintah saat ini. Jika lingkungan sekitar cenderung ramai, hindari berolahraga di luar rumah.
Deta mengatakan, kurangnya aktivitas olahraga selama bulan Ramadan ditambah adanya masa pandemi Coronavirus (covid-19) saat ini akan berisiko terkena infeksi tingkat sedang hingga tinggi.
"Hal ini didasarkan pada hasil studi bahwa orang yang tidak berolahraga, risiko infeksinya sedang hingga tinggi," lanjutnya.
Ketika seseorang berolahraga dengan intensitas ringan atau sedang, maka risiko infeksinya berkurang. Tingkat imunitas tubuh pun akan meningkat.
“Itulah kenapa olahraga dibutuhkan. Olahraga mengintervensi berupa overload terhadap fisiologi tubuh manusia, sehingga terjadi peningkatan fungsi,” jelas Deta.