Inggris Lewati Puncak Gelombang Kedua Pandemi

MONITORDAY.COM - Inggris dikabarkan telah 'melewati puncak' gelombang COVID saat jumlah pasien rawat inap RS mulai turun. Hal ini memunculkan optimisme baru menjelang akhir pekan ini. Gelombang kedua pandemi dan varian baru virus corona yang menghantam Inggris membuat dunia tercekam. Banyak negara yang menutup pintu gerbangnya dari arus keluar-masuk dengan negara ini.
Kepala petugas medis Inggris pada konferensi pers pada hari Rabu, memperingatkan bahwa rawat inap tetap tinggi. Saat ini ada 32.000 pasien COVID di rumah sakit di Inggris tetapi jumlah itu mulai turun. Demikian pernyataan pejabat setempat sebagaimana dilansir Euronews.
Terjadi penurunan stabil pada infeksi COVID-19 dengan lebih dari 19.000 infeksi baru tercatat dalam 24 jam. Sebelumnya pada bulan Januari, Inggris secara konsisten mencatat lebih dari 50.000 infeksi baru per hari.
Tetapi jumlah kematian di negara itu tetap tinggi, menurut otoritas Inggris, dimana negara itu mencatat 1.322 kematian dalam satu hari sehingga jumlah total kematian menjadi lebih dari 109.000.
Inggris telah menghadapi penyebaran virus yang cepat karena varian yang lebih mudah menular. Namun sejauh ini, negara telah memvaksinasi lebih dari 10 juta orang dan berharap vaksinasi mulai berdampak.
Berkat NHS, Inggris "hari ini melewati tonggak sejarah 10 juta vaksinasi di Inggris, termasuk hampir 90% dari mereka yang berusia 75 tahun ke atas di Inggris dan setiap orang yang memenuhi syarat di panti jompo," kata Perdana Menteri Boris Johnson .
Tetapi banyak dari orang-orang itu baru menerima dosis pertama, karena Inggris telah menunda dosis kedua dalam upaya memvaksinasi lebih banyak orang.
Beda dengan Indonesia yang lebih mengutamakan pasien usia muda untuik divaksinasi, Pemerintah telah menetapkan target untuk memvaksinasi orang yang berusia di atas 70 tahun, penghuni panti asuhan dan pekerja serta petugas kesehatan garis depan pada pertengahan Februari.
Langkah vaksinasi ini seharusnya berdampak pada penurunan angka kematian tetapi orang yang berusia di atas 70 tahun hanya menyumbang 54% dari rawat inap.
"Kita harus secara signifikan mengurangi jumlah kematian tetapi kita akan mengurangi jumlah orang yang pergi ke rumah sakit dengan jumlah yang jauh lebih kecil karena sangat banyak orang yang pergi ke rumah sakit yang akan keluar dari rumah sakit," kata Prof Whitty dari NHS.
Tetapi begitu mereka memvaksinasi orang yang berusia di atas 50 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada riwayat penyakit penyerta sebelumnya atau komorbid maka hal ini dapat diartikan setara memvaksinasi hampir semua orang dengan risiko kematian. Pasien paling berisiko atau sekitar 80% dari semua yang masuk rumah sakit ada pada rentang usia lansia ini.