Ingat ! Pelaksanaan PPKM Di Jawa Tengah Pastikan Menyasar Daerah Terpencil, Desa

MONITORDAY.COM - Pelaksanaan PPKM Darurat di wilayah Jawa Tengah diketahui pergerakan mobilitas masyarakat masih cukup tinggi, dikabarkan pergerakan tersebut dibatasi pada level terkecil seperti menyasar ke desa-desa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam keterangannya di Semarang, pada Sabtu (10/7) mengatakan berdasarkan data dari pusat, menunjukkan data mobilitas di Jawa Tengah saat ini baru mencapai 18 persen, atau kisaran setengah dari target 30 persen yang ditetapkan pemerintah pusat. Untuk itu, peningkatan pengamanan di daerah mesti dilakukan.
“Tapi rasa-rasanya kalau kita akan melakukan itu di tengah jalan, kok tidak mudah ya. Pasti akan terjadi friksi-friksi,” ujar Ganjar.
Gubernur pun menginstruksikan Penjabat Sekda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo untuk berkomunikasi dengan para Sekda se-Jateng, agar menggandeng tokoh-tokoh di level terkecil.
“Ajak yuk Kades, RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kegiatannya dibatasi pada lingkungan yang kecil saja di pemerintahannya. Pemerintahan mana yang paling kecil? Ya desa. Maka kontrol di level desa itu, kalau bisa dikuncinya di situ, sehingga tidak terlalu banyak yang bergerak,” katanya.
Ditambahkan, pergerakan tetap dibolehkan bagi mereka yang sesuai dengan ketentuan PPKM Darurat. Seperti, pekerja di sektor critical dan esensial.
Di sisi lain, Ganjar juga telah menginstruksikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Disnakertrans agar menyosialisasikan kembali pada pelaku industri besar maupun perusahaan, untuk mengelola usahanya dengan baik.
“Saya tadi pagi ke KIW, komunikasi dengan dirutnya, untuk menyampaikan kepada pengusaha, agar bisa mengontrol di sana. Sehingga kurangi pergerakan, sekali lagi kurangi pergerakan,” tandasnya.