Indonesia masuk daftar Negara rawan tsunami. Apakah Indonesia sudah siap menghadapi datangnya Tsunami lagi?

MONITORDAY.COM - Bencana alam tsunami di Selat Sunda, satu minggu yang lalu menutup penghujung akhir tahun 2018 dengan duka. Lokasi Indonesia masuk ke dalam salah satu wilayah di seputar Samudera Hindia yang dipantau oleh Indian Ocean Tsunami Information Center.
Dilansir dari National Geographic, satu abad yang lalu tercatat 14 negara dengan 227.898 orang tewas akibat tsunami. Sekitar 170.000 masyarakat Indonesia merupakan bagian dari para korban yang tewas akibat tsunami hebat di wilayah Samudera Hindia.
Menilas balik tsunami yang terjadi di Banda Aceh tahun 2004 lalu yang mengakibatkan sekitar 264.000 bangunan hancur dan rusak. Sekitar 35% dari total populasi di Indonesia.Tsunami dengan guncangan 9,1 skala richter tersebut merupakan salah satu bencana alam terbesar di Indonesia.
10 tahun pasca tsunami, kondisi Banda Aceh kembali pulih serta angka populasi yang mulai meningkat seperti kondisi sebelum terjadinya tsunami, sekitar 250 ribu jiwa. Dampak kerusakan pada lingkungan akibat tsunami pun perlahan mulai menghilang secara alamiah.
Sama seperti negara lain seperti India dan Jepang yang berlokasi di kawasan Samudera Hindia dan pernah terkena dampak besar tsunami, Indonesia juga masuk ke dalam pengawasan oleh Indian Ocean Tsunami Information Center .
National Warning Tsunami Center memiliki sebuah system pendeteksi tsunami di kawasan Samudera Hindia. System tersebut memiliki sensor pendeteksi guncangan atau gempa.
Sekali terjadinya guncangan, sensor dari system tersebut akan mengirimkan sinyal melalui satelit kepada pemerintah sebagai pertanda kemungkinan datangnya tsunami.
Indonesia sebagai Ocean Country serta menduduki peringkat empat tingkat populasi terpadat di dunia harus lebih mempersiapkan diri dengan kemungkinan datangnya tsunami.