Indonesia Diproyeksikan Jadi Negara Ekonomi Digital Nomor Satu di Asia Tenggara

Indonesia Diproyeksikan Jadi Negara Ekonomi Digital Nomor Satu di Asia Tenggara
Ilustrasi/ Net.

MONITORDAY.COM - Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara dengan ekonomi digital nomor satu di Asia Tenggara pada tahun 2025 mendatang. 

Demikian hal itu diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso dalam Opening Ceremony Bulan Fintech Nasional (BFN) dan Indonesia Fintech Summit 2021, Kamis (11/11/2021). 

"Pada saat itu, kontribusi transaksi digital Indonesia akan mencapai USD124 miliar atau setara Rp1.736 triliun," katanya. 

Menurut Wimboh, hal ini didukung oleh besarnya potensi yang dimiliki Indonesia dalam hal perekonomian digital, termasuk pesatnya pengembangan industri financial technology (fintech) di Tanah Air. Terlebih, saat pandemi covid-19 melanda. 

Ia menjelaskan, pandemi covid-19 memberikan momentum yang besar bagi seluruh pelaku usaha untuk mengakselerasi transformasi digital dengan memanfaatkan potensi Indonesia yang sangat besar. 

"Saat ini, tidak ada lagi batasan dimensi ruang dan waktu dalam berkomunikasi dengan hadirnya teknologi informasi yang dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, dimana layanan jasa keuangan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja," jelas Wimboh. 

Adapun, lanjut dia, besarnya potensi ekonomi digital Indonesia karena jumlah populasi Indonesia sebanyak 272 juta penduduk, dan tersebar di lebih dari 17 ribu pulau dimana sekitar 137 juta penduduk merupakan angkatan kerja. 

"Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sebanyak 175 juta penduduk Indonesia atau 65,3 persen dari populasi telah terkoneksi dengan internet," tutur Wimboh. 

Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2020 lalu misalnya terdapat 129 juta penduduk Indonesia yang menggunakan perdagangan elektronik atau e-commerce dengan nilai transaksi sebesar Rp266 triliun. 

"Indonesia berada di peringkat ke-4 setelah Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) dalam hal jumlah penduduk yang melakukan transaksi jual beli online melalui platform e-commerce," ungkap Wimboh. 

Dengan demikian, ujar Wimboh, besarnya potensi ekonomi Indonesia tersebut mendorong banyaknya pelaku startup yang bermunculan, mencakup berbagai bidang, yaitu bidang kesehatan (healthtech), pertanian (agritech), pendidikan (edutech), dan keuangan (fintech). 

"Berkembangnya inovasi teknologi di sektor keuangan yang pesat ini berkat dukungan adanya keseimbangan penyusunan kebijakan yang akomodatif dan antisipatif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan industri keuangan serta keberpihakan kepada kepentingan perlindungan konsumen dan penegakan hukum," pungkasnya.