Hasil Riset Kedokteran UI: Jambu Biji Bisa Tangkal Penyebaran COVID-19

Penelitian terkait jambu biji (guajava) untuk pencegahan COVID-19 ini dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hasil Riset Kedokteran UI: Jambu Biji Bisa Tangkal Penyebaran COVID-19
Ilustrasi/Net

MONITORDAY.COM - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam mengungkapkan bahwa jambu biji memiliki kandungan senyawa yang cukup lengkap untuk menangkal penyebaran COVID-19.

“Dari riset bioinformatika, kandungan dalam jambu biji mampu mencegah atau paling tidak mengurangi virus tersebut,” kata Ari seperti dilansir dilaman resmi UI, Depok, Senin (15/03/20).

Penelitian terkait jambu biji (guajava) untuk pencegahan COVID-19 ini dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
 
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan beberapa golongan senyawa pada jambu biji yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah COVID-19. Golongan senyawa tersebut diantaranya adalah hesperidia, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin.

Ari lebih lanjut mengaku, hasil penelitian ini telah disampaikan pada “Seminar dan Workshop Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data dan In Silico” yang diselenggarakan pada 3-5 Maret 2020 di Fakultas Kedokteran UI.

Pihaknya juga akan mempersiapkan hasil penelitian ini untuk publikasi internasional dan mencari dukungan dari industri farmasi untuk produksi skala besar.

"Namun proses ini belum diketahui kapan selesainya karena membutuhkan percobaan penelitian ke binatang dan manusia," tuturnya.

Kendati demikian, Ari menegaskan bahwa hasil penelitian ini membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui komponen yang tepat untuk pengobatan COVID-19. Ari mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk dan bersin, serta menggunakan masker bagi yang sakit.

Untuk diketahui, Penelitian yang menggunakan metode penelitian bioinformatika ini memanfaatkan basis data miliki Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI.

Dengan total basis data sebanyak 1.377 senyawa, senyawa herbal tersebut akan dipetakan dan dikonfirmasi menggunakkan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas anti virusnya.