Hadapi New Normal, Mustika Ratu Lakukan Inovasi

Indonesia negara biodiversitas terbesar kedua di dunia, memiliki peluang menjadi besar di sektor industri farmasi berbasis herbal.

Hadapi New Normal, Mustika Ratu Lakukan Inovasi
Direktur Bussiness Development & Innovation PT. Mustika Ratu, Kusuma Anjani ketika menjadi pembicara Pada diskusi daring 'Kopi Pahit', Sabtu (6/6/2020).

MONITORDAY.COM – Direktur Bisnis dan Inovasi PT Mustika Ratu, Kusuma Anjani menyebut pihaknya optimis industri farmasi lokal berbasis herbal bisa bersaing dan merebut pasar dalam negeri di era New Normal.

“Melihat dari persaingan, produk Indonesia terhadap produk impor, jujur kami melihat Indonesia harusnya tidak kalah. Karena memang di Indonesia itu sendiri, masih banyak sekali bahan-bahan asli Indonesia yang datang dan juga digunakan untuk obat-obat herbal,” ujar Anjani ketika menjadi pembicara dalam diskusi online Kopi Pahit bertajuk ‘Peluang Industri Farmasi Berbasis Herbal Hadapi New Normal”, pada Sabtu (06/06) pagi.

Pebisnis sarat pengalaman lulusan program MBA dari Monash University ini lantas menyitir data BPS yang menyebut pertumbuhan industri farmasi obat kimia dan tradisional pada quartal pertama tahun 2019 yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan, hingga 8,12 persen.

“Jika melihat data BPS di quartal pertama saja, itu sudah pertimbuhan industri farmasi obat kimia dan tradisional mencapai 8,12 persen, setara 20,3 triliun,” ujar Anjani.

Belum lagi, kata Anjani, jika melihat kekayaan alam hayati kita yang merupakan negara biodiversitas terbesar kedua di dunia. Menurut Anjani, ada banyak bahan-bahan alami asal Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal.

“Indonesia merupakan the second largest biodiversity in the world. Masih banyak sekali bahan-bahan asli Indonesia yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk obat-obat herbal,” terang Anjani.  

Pihak Mustika Ratu sendiri menurut Anjani, selama menghadapi pandemi Covid-19 sebetunya telah memiliki produk-produk yang existing seperti jahe merah yang berasal dari bahan alami dan berfungsi sebagai imuno modulator.

“Kami sangat senang produk-produk Mustika Ratu bisa membantu menjaga imunitas masyarakat, sehingga terhindar dari infeksi Covid-19,” tuturnya.

Mustika Ratu juga juga telah melakukan inovasi dengan mengeluarkan hand gel dan hand sanitizer, yang menggunakan bahan-bahan alami asli Indonesia.

Selain itu, saat ini pihaknya menurut Anjani tengah berkolaborasi dengan para multiklinisi dan peneliti dari berbagai kampus nasional untuk menghasilkan obat penanganan Covid-19 berbasis herbal.

Semua upaya tersebut, kata dia tentu belum cukup. Apalagi banyak kalangan yang belum banyak paham dan menggunakan produk lokal yang sebenarnya bisa membantu perekonomian Indonesia dan petani lokal.

"Penting sekali melakukan sosialiasi untuk mengenalkan produk-produk jamu dan herbal kepada kalangan muda. Karena melalui mereka, akan lebih cepat menyebar," pungkasnya.