Hadapi Isu Pembubaran, MUI Diminta Berbenah Diri

Hadapi Isu Pembubaran, MUI Diminta Berbenah Diri
Gedung kantor MUI Pusat/Net

MONITORDAY.COM - Isu pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) belakangan mencuat sejak adanya penangkapan 3 orang terduga teroris yang disinyalir menjadi anggota Jamaah Islamiyah, di mana salah satu tersangkanya adalah anggota MUI Pusat. 

Adalah Ahmad Zain An-Najah, yang merupakan merupakan anggota Komisi Fatwa MUI. Dia ditangkap karena diduga terlibat dalam kepengurusan Lembaga Amil Zakat milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah. 

Menurut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Effendi Choirie, adanya isu tersebut semestinya membuat MUI berbenah diri agar tidak ada lagi anggotanya yang tertangkap dengan dugaan terorisme. 

"Ini merupakan kritik yang harus ditanggapi dengan bijak tetapi pandangan saya MUI itu harus berbenah diri dan melakukan konsolidasi internal," ujar Effendi Choirie dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (24/11). 

Menurut pria yang akrab disapa Gus Choi ini, pembenahan yang paling penting harus dilakukan MUI adalah terkait rekrutmen  keanggotaan dan tokoh yang akan dijadikan pengurus MUI haruslah memiliki keluasan dan kedalaman ilmu agama. 

"Jangan lagi yang masuk dalam kepengurusan MUI merupakan orang-orang yang fundamentalis dan yang anti-Pancasila atau tokoh ekstrimis yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia. Itu bahaya bagi bangsa dan negara karena MUI menggunakan berbagai fasilitas negara," ujarnya. 

Gus Choi pun mengusulkan agar kedepan yang masuk dalam susunan kepengurusan MUI menjalani serangkaian tes terkait, dan dilihat pendidikan serta track record-nya. Hal itu penting dilakukan demi menjaga muruah dan nama baik MUI di masa mendatang. 

"Seluruh rakyat Indonesia menginginkan jika MUI bukan asal rekrutmen orang. MUI jangan sampai sarang teroris. MUI jangan jadi pemecah belah bangsa. Kasus fatwa Ahok itu berdampak pemecah belah bangsa," tegasnya. 

Selain itu, mantan anggota DPR ini juga menganjurkan agar yang masuk dalam kepengurusan MUI bukan merupakan aktivis politik, sebab aktivis politik itu selalu mengedepankan kepentingannya. 

"Banyak juga aktivis politik kalau menanggapi isu belepotan, akibatnya justru merusak citra MUI sendiri," ujarnya.