Hadapi Hari Raya Idul Fitri 2021, Kapal PT Pelni Hanya Angkut Kebutuhan Esensial

MONITORDAY.COM - Kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan persiapan Hari Raya Idul Fitri 2021 ini tak seperti sebelumnya. PT Pelni kali ini meniadakan mudik angkutan, alias tidak mengangkut penumpang dengan ketentuan yang berlaku.
Artinya, PT Pelni memiliki kategori penumpang hingga angkutan barang yang esensial yang bisa diangkut, seperti barang logistik, obat-obatan dan peralatan medis, dan barang esensial lainnya yang dibutuhkan daerah tetap dioperasikan. Peniadaan ini pun tertuang di aturan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 13 tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Masa Idul Fitri 1442 H.
Hal ini disampaikan oleh Sukendra (VP Pemasaran Angkutan Penumpang PT Pelni Persero) saat Media Briefing dengan tajuk Upaya Pengendalian Transportasi laut Dalam Masa peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H bersama Awak Media yang dibarengi dengan buka puasa bersama di Madame Delima Jakarta Pusat, Senin (3/5/2021).
"PT Pelni meniadakan angkutan mudik yang mulai diterapkan dari 6 mei 2021 (H-7) – 17 mei 2021 (H+3)," kata Sukendra.
Selain angkutan barang yang esensial, penumpang yang diperbolehkan adalah dengan ketentuan seperti pemulangan TKI, pekerja migran Indonesia, WNI dari pelabuhan negara perbatasan, TNI, Polri, ASN, tenaga medis yang sedang bertugas, penumpang transportasi rutin untuk pelayaran perintis, daerah tertinggal, terluar dan perbatasan, pemulangan ABK WNI pada kapal asing.
Selain itu, kelompok berikut juga diperbolehkan menaiki kapal PT Pelni seperti penumpang dengan kepentingan kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka/meninggal, ibu hamil/kepentingan persalinan dan penumpang transportasi rutin pelayaran terbatas dalam satu kecamatan, satu kabupaten dan satu provinsi dengan persyaratan pelayaran dilakukan antara pulau dalam wilayah tersebut.
Sementara itu, O.M Sodikin selaku Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni Persero juga memastikan untuk wilayah-wilayah aglomerasi masih tetap beroperasi seperti sediakala.
" Aglomerasi adalah satu kesatuan wilayah yang terdiri dari beberapa pusat kota dan kabupaten yang saling terhubung," ujar Sodkin.
Sodikin mengakui kebijkan peniadaan ini tidak bisa diterapkan di wilayah-wilayah seperti bagian Timur Indonesia atau wilayah pulau atau 3 T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) karena Kapal di wilayah 3 T tidak hanya penghubung tapi juga bagian dari kehidupan mereka.
Untuk Idul Fitri 2021 ini, PT Pelni menyiapkan 26 armada, 46 kapal perintis untuk aglomerasi jalan semua dari Sabang sampai Merauke.
Perlu diketahui, sebanyak 26 unit kapal dengan seat terpasang 34.309 pax. Perseroan juga tetap menyiapkan alat keselamatannya yang meliputi lifeboat 230 unit, lifebouy 451 unit, lifejacket 72.140 unit dan liferaft 1.885 unit.
Sodikin juga menyampaikan konsistensi PT Pelni dalam mendukung langkah pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan melakuakn disinfektan secara berkala, di atas kapal terdapat ruang isolasi dan tim medis, crew dilakukan pemeriksaan rapid test/antigen dan melaksanakan vaksinasi.
Kemudian, crew menggunakan APD selama bertugas, pengukuran suhu tubuh setiap hari, penerapan 3M, pemasangan alat GeNose secara bertahap di 26 kapal penumpang, sekarang sudah terpasang di KM. KELUD & KM. DOROLONDA.
"Mohon doanya, Insha Allah kami berupaya memberikan yang terbaik di masa pandemi ini," ucap Sodikin sambil memhon kepada Yang Maha Kuasa agar pandemi ini segera berakhir dan segalanya kembali normal.