Genjot Ekspor Udang, Menteri Trenggono Ungkap Model Shrimp Estate dan Revitalisasi Tambak

Genjot Ekspor Udang, Menteri Trenggono Ungkap Model Shrimp Estate dan Revitalisasi Tambak
Menteri KKP, Wahyu Sakti Trenggono saat menghadiri acara Shrimp Talk yang digelar oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNPAD (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono mengungkapkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini tengah giat melakukan berbagai gebrakan.

Salah satunya, mengembangkan produksi dan ekspor udang dengan membangun model Shrimp Estate dan revitalisasi tambak.

“Kita kembangkan model skala yang bisa diukur yaitu model shrimp estate dan dukungan revitalisasi tambak udang,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Shrimp Talk yang digelar oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Padjajaran secara hybrid pada Senin (14/6/2021).

Pengembangan produksi udang nasional, kata Menteri Trenggono, adalah ketersediaan pakan pakan.

Untuk itu, dia mengimbau agar sinergi dari seluruh pemerintah dan produsen juga para peneliti menyokong upaya KKP agar kedepannya tidak bergantung dari impor.  

Bagi Menteri Trenggono, riset yang mumpuni lah yang mampu mewujudkan ebrbagai ikhtiar yang tengah digalakkan. 

Lebih lanjt, Menteri Trenggono mengambil contoh budidaya udang di Mesir melalui integrated shrimp farming (ISF) yang dinilainya sukses mendongkrak produksi udang dengan memberdayakan masyarakat. 

“Kita bisa melibatkan masyarakat. Shrimp Estate yang kita kembangkan adalah skala besar yang didalamnya dikerjakan rakyat tapi bukan model intiplasma yang pernah terjadi,” terang Menteri Trenggono.

Kebijakan KKP dalam pemanfaatan seumber daya, lanjut Wahyu Sakti Trenggono bukan pada eksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi akan tetapi juga memperhatikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan ekologi dan ekonomi sesuai arah pembangunan ekonomi dunia yaitu menuju ekonomi biru.

Trenggono berharap kedepan pembangunan tambak udang harus memperhatikan kaidah ekonomi biru dimana kesehatan laut menjadi tujuan utama. 

“Saya keliling di Indonesia melihat tambak udang terlalu mepet ke laut, tidak punya IPAL dan seterunya, itu akan menjadi kerusakan yang fatal carbon receive di pesisir akan terus terdegredasi dan hilang,” tandas Menteri Trenggono