Gelar Perayaan Imlek Bersama, Mendikbud: Sejarah Indonesia Dipengaruhi Budaya Etnis Tionghoa
Kebudayaan nasional Indonesia kaya karena adanya interaksi antarbudaya.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan perayaan Imlek bersama di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Perayaan Imlek yang mengusung tema “Merawat Kebhinekaan, Menjaga Ke-Indonesiaan” ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenal dan menghargai sejarah budaya di Indonesia yang juga dipengaruhi oleh budaya dari etnis Tionghoa.
“Kemendikbud ingin meyakinkan masyarakat bahwa setiap kali kita merayakan hari libur nasional dari berbagai agama, suku, tradisi masing-masing bukan hanya untuk dirayakan bagi suku atau agama tersebut. Kali ini di kantor Kemendikbud turut serta merayakan Imlek,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makariem saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut, Mendikbud menyampaikan arti penting kebinekaan untuk kemajuan Indonesia. Menurut Mendikbud, kebudayaan nasional Indonesia kaya karena adanya interaksi antarbudaya, termasuk interaksi dengan budaya yang datang dari luar kawasan Indonesia.
"Tradisi dan adat kita merupakan asimilasi, diserap dan dimodifikasi dari berbagai budaya asing, termasuk Budaya Tionghoa. Interaksi antara Tionghoa dan Nusantara sejak abad ke-4 Masehi ikut membentuk watak budaya Indonesia," ujarnya.
“Persoalannya adalah sejauh mana kita mampu berinteraksi dan memanfaatkan ragam budaya yang ada untuk memajukan kepentingan nasional, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,” kata Mendikbud menambahkan.
Menutup sambutannya, Mendikbud mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2571. “Gong Xi Fa Chai, Xin Nian Kuai Le (Selamat Sejahtera, Selamat Tahun Baru),” ucap Mendikbud.
Sementara itu, Budi Santoso Tanuwibowo selaku Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ia menilai, Nadiem telah menjalankan fungsi Kemendikbud dengan baik.
“Inilah fungsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bukan sekedar mengerti pengetahuan, tapi punya karakter dan punya kemampuan untuk mengerjakannya dengan baik,” tandas Budi.