Gawat ! Bangkalan Sudah Memasuki Zona Beresiko Penyakit

Gawat ! Bangkalan Sudah Memasuki Zona Beresiko Penyakit
Anggota Satgas Kuratif Jawa Timur dr. Makhyan Jibril mengatakan Kabupaten Bangkalan Madura saat ini memasuki zona beresiko penyakit

MONITORDAY.COM - Anggota Satgas Kuratif Jawa Timur dr. Makhyan Jibril mengatakan Kabupaten Bangkalan Madura saat ini memasuki zona beresiko penyakit akibat melonjaknya kasus aktif COVID-19 selama beberapa hari terakhir.

Menurut data yang diterima Bangkalan sebelumnya masuk zona kuning atau risiko rendah terhadap penyebaran, jelang beberapa hari sudah menjadi masuk zona oranye.

"Zona oranye hanya terjadi di Bangkalan, sedangkan tiga daerah lainnya Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih berada di zona kuning (berisiko rendah)," ujar Jibril, Rabu (9/6).

Dari zonasi di Bangkalan, terdapat satu kecamatan yang masuk zona merah, yaitu Kecamatan Arosbaya, kemudian 15 kecamatan masuk zona oranye, dan dua kecamatan masuk zona kuning.

Berdasarkan data sebaran pasien dari Dinas Kominfo Jatim per 8 Juni 2021, di Bangkalan secara keseluruhan telah mencapai 1.899 kasus positif COVID-19, kemudian sembuh 1.521 kasus, lalu meninggal dunia 188 kasus, serta kasus aktif atau sedang menjalani perawatan 190 kasus.

Khusus per hari ini, tambahan terkonfirmasi positif sebanyak 80 kasus, lalu sembuh satu orang, meninggal dunia empat orang serta 75 kasus aktif.

Di sisi lain, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyampaikan kasus baru COVID-19 di wilayah tersebut mencapai 322 kasus selama dua pekan terakhir, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

"Data penderita COVID-19 ini mulai 10 April hingga 7 Juni 2021," kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati Bangkalan.

Pemkab Bangkalan juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) dengan menyediakan 150 tempat tidur, yang sekarang telah digunakan untuk 93 pasien COVID-19.

"Pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Bangkalan ini adalah yang positif, akan tetapi mengalami gejala," tandasnya.

Sedangkan, untuk pasien COVID-19 positif, namun tak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG), Satgas COVID-19 Bangkalan menempatkannya di Balai Diklat Pemkab dengan kapasitas 74 tempat tidur, yang sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 pasien.