Ganjar Minta Tambahan Alokasi Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat

Ganjar Minta Tambahan Alokasi Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengungkapkan beberapa kendala percepatan vaksinasi Covid-19 didaerahnya. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam hal ini sudah berupaya untuk memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Namun, untuk mengejar target 28 juta warga telah tervaksinasi, masih berjalan lambat.

"Kendala utamanya adalah terbatasnya alokasi vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat, jika dibandingkan dengan kebutuhan,"kata Ganjar di Semarang, Jateng, Selasa (20/7/2021). 

Menurut dia, alokasi vaksin yang sudah diterima Jateng sampai saat ini memang masih sangat terbatas, bahkan kurang dengan target 28 juta masyarakat yang harus divaksin. 

Dengan demikian, Ganjar meminta penambahan alokasi vaksin menjadi pilihan bagi Jateng. 

Apabila stok vaksin Covid-19 tersebut ada, maka Jateng telah sangat siap untuk melakukan percepatan vaksinasinasi terhadap warganya. Apalagi desain dan strategi untuk mendorong percepatan hingga 300 persen pun sudah disiapkan. 

Hanya saja ketersediaan vaksin tersebut belum mencukupi. Sebab alokasi vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat baru seperlima dari jumlah target warga Jateng yang harus divaksin. "Sehingga ini menjadi persoalan," urainya. 

Untuk itu, Ganjar mengakui sudah menghubungi Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) agar dilakukan penambahan alokasi vaksin Covid-19 untuk Jateng. 

Politikus PDIP itu berharap, setidaknya Jateng bisa mendapatkan alokasi vaksin Covid-19 mencapai dua juta dosis per pekan. Karena jumlah tersebut yang dibutuhkan guna mengejar target cakupan vaksinasi di daerahnya.

"Tentu, itu akan mempercepat pencapaian herd immunity sampai akhir tahun, sebesar 70 persen di Jawa Tengah," tandas Ganjar.

Ganjar menyebutkan semangat vaksinasi di Jateng sangat tinggi. Bahkan setiap rapat dengan bupati/ wali kota yang ada di daerahnya, semuanya meminta tambahan vaksin karena selalu kehabisan.

Orang nomor satu di Jateng itu juga mengatakan, banyak kepala daerah yang mengaku kehabisan stok vaksin, sehingga capaian vaksinasi di daerah masih kurang.

"Kecuali tiga kota besar yang --saat ini-- sudah mencapai target lebih. Yakni Kota Solo, Kota Salatiga dan Kota Magelang," ungkapnya.

Di luar ketiga daerah tersebut, belum mampu mencapai target cakupan vaksinasi. Apalagi daerah yang memiliki wilayah yang relatif luas serta populasi penduduknya cukup banyak. Seperti Kabupaten Banyumas, Brebes, Grobogan dan Cilacap sangat perlu dibantu, karena penduduknya banyak. 

Sebelumnya, Penanggung jawab Sekda Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo memaparkan, target vaksinasi di wilayahnya ada 28 juta orang warga. Berdasarkan target tersebut, warga yang telah mendapatkan suntikan vaksinnasi Covid-19 dosis pertama baru mencapai 4,4 juta orang atau sebesar 15,39 persen dari target. 

"Sementara warga Jawa Tengah yang sudah mendapat vaksinasi sampai dengan dosis kedua (lengkap) baru mencapai 2,2 juta orang atau sekitar 7,82 persen dari target, cakupan vaksinasi di Jawa Tengah," terangnya.

"Tentu, itu akan mempercepat pencapaian herd immunity sampai akhir tahun, sebesar 70 persen di Jawa Tengah," tegasnya.