Gagasan Islam Berkemajuan Kian Menggema
Gagasan Islam Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah semakin menggema. Potret Islam yang moderat, damai, dan hadir dalam menyelesaikan persoalan publik semakin menarik perhatian dunia.

Gagasan Islam Berkemajuan kali ini akan menggema tidak saja di tanah air. Perhatian dunia terhadap pemikiran dan gerakan Muhammadiyah datang dari Negeri Kangguru, Australia. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir akan menjadi pembicara dalam sebuah forum Kuliah Umum.
Kehadirannya diharapkan bisa memberi pencerahan kepada publik Australia dan komunitas internasional tentang gerakan Muhammadiyah. Gerakan yang telah memasuki abad kedua mengawal peran ummat Islam dan berkontribusi nyata bagi bangsa Indonesia.
Kali ini, undangan datang dari Monash University. Haedar diminta untuk menyampaikan ceramah umum tentang Persyarikatan Muhammadiyah dan Islam Progresif atau Islam Berkemajuan di Indonesia.
Kesempatan ini memiliki makna strategis bagi dakwah Muhammadiyah tidak saja di dalam negeri namun menjangkau negara bahkan benua lain. Gagasan dan pandangan Islam Berkemajuan gaungnya akan semakin mendunia. Wajah Islam yang akan ditampilkan Muhammadiyah menarik banyak kalangan karena mampu menampilkan wajah Islam yang damai sekaligus hadir dalam menjawab persoalan publik.
Kuliah Umum yang diprakarsai Monash Asia Institute (MAI) bekerjasama dengan Monash Office of Global Engagement ini dijadwalkan pada tanggal 16 Pebruari 2018 dengan topik Muhammadiyah and Progressive Islam in Indonesia ( Muhammadiyah dan Islam Berkemajuan di Indonesia).
Dalam undangan yang dirilis penyelenggara, Haedar Nashir diperkenalkan sebagai Ketua Umum organisasi Islam yang membawahi 9.277 sekolah, 171 universitas, 500 rumah sakit dan balai kesehatan. Haedar akan didampingi 37 pimpinan perguruan tinggi yang bernaung di Muhammadiyah.
Haedar akan memperkenalkan konsep Islam Berkemajuan yang digulirkan di Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar. Disamping itu, ia juga akan mengetengahkan jalan yang ditempuh persyarikatan ini dalam mengantisipasi meluasnya narasi konservativisme Islam dan persoalan sosial ekonomi di Indonesia.
Fajar Riza Ul Haq, penulis buku “Membela Islam, Membela Kemanusiaan” yang juga intelektual muda Muhammadiyah menilai kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Monash University nanti sangat strategis karena akan membantu menjelaskan potret Islam di Indonesia mutakhir kepada publik Australia berdasarkan pandangan pelaku. Pengalaman Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia sebagai manifestasi keislaman yang bersenyawa dengan kebangsaan merupakan pelajaran yg penting dibagikan kepada dunia internasional. Muhammadiyah telah memilih jalan tengah ditengah meningkatnya konservatisme dan memperjuangkan distribusi keadilan ekonomi dengan cara berbeda dari desakan populisme Islam. Langkah ini akan memberikan narasi alternatif atas narasi Islam yang selama ini dimonopoli oleh citra Islam di Timur Tengah”