Foodstagramming: Tren Foto Makanan di Instagram

MONITORDAY.COM - Penggunaan platform media sosial saat ini seperti jadi candu, tidak hanya sebagai sumber informasi, media sosial juga menjadi wadah yang pas dan tepat sebagai tempat berputarnya tren. Mulai dari tren fashion, tren kecantikan, tren musik, hingga tren makanan.
Rasanya sudah sangat familiar konten foto-foto makanan menjadi salah satu konten yang paling sering terlihat di media sosial. Hal tersebut, kurang lebih menjadi tanda bahwa sekarang makin banyak orang-orang yang semakin sering mengunggah foto-foto makanan mereka. Baik secara profesional seperti food blogger dan food vlogger, ataupun di kalangan amatir.
Ada kebiasaan yang terbentuk di mana orang-orang selalu membicarakan apa yang mereka makan, kapan mereka makan, dan apa yang akan mereka makan. Seminar ‘Canadian Obesity Summit' di Vancouver, Kanada, pada 2020 menyimpulkan bahwa sebagian orang akan merasa lebih tenang jika mengambil foto makanan dan mengunggahnya di media sosial.
Media sosial instagram menjadi salah satu wadah berbagi konten foto-foto makanan dan hidangan yang disajikan di media sosial. Kegiatan mem-foto dan menyajikan hidangan tersebut diperkenalkan dengan istilah foodstagramming.
Instagram menjadi platform utama tren ini berkembang. Kebiasaan memotret makanan dan mengunggahnya di instagram sebelum menikmatinya menjadi sebuah 'ritual' wajib dan syarat sebelum menyantap makanan.
Padahal, tanpa dipotret dan diunggah serta dibagikan lewat instagram pun, makanan yang sudah disajikan tetap akan terasa begitu lezat. Tapi demi konten, apa pun harus dilakukan.
Tidak masalah makanan menjadi sedikit anyep karena terlalu lama mencari angle foto. Atau, lama ngedit sebelum di-post di media sosial instagram.
Dari sebuah penelitian di tahun 2012 yang dipublikasikan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, disimpulkan bahwa hanya dengan melihat foto makanan, sudah cukup untuk tubuh manusia merilis hormon ghrelin, sebuah hormon yang mengisyaratkan rasa lapar.
"Ketika kita makan sesuatu, beberapa bagian di otak manusia bereaksi secara berbeda. Tak hanya rasa, otak kita juga akan menyimpan bentuk, suara, dan berbagai hal yang mengkonstruksikan makanan tersebut," ungkapnya. Hal inilah yang membuat otak kita 'terpanggil' hanya dengan melihat foto di Instagram.
Dari aspek ilmiah menunjukkan otak bereaksi terhadap visualisasi makanan. Selain itu, aspek lain yang juga memengaruhi kecintaan kita terhadap foto makanan di instagram adalah sifat manusia yang ingin mencoba hal baru dan mengikuti tren.