FKTI Lakukan Audiensi dengan Menpora, Ini yang Dibahas
Ketua Umum FKTI, Muchlas Rowie langsung menyampaikan kondisi dan perkembangan FKTI terkini kepada Menpora. Khususnya persoalan posisi FKTI yang saat ini belum tercatat di KONI.

MONITORDAY.COM - Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) melakukan audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (29/01/20).
Dalam lawatan tersebut, para pengurus FKTI didampingi Anggota DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin. Di hadapan Menpora, Legislator Senayan ini memulai pembicaraan dengan menyampaikan maksud dan tujuan para pengurus FKTI melakukan silaturahmi.
"Kita menghadap ke Pak Menteri dalam rangka mengantarkan teman-teman dari FKTI, untuk melaporkan bahwa mereka punya prestasi di ajang dunia. Mereka juga ingin melapor kepada Menpora terkait keberadaan FKTI. Sudah tercatat di Kemenpora tapi di KONI-nya belum," kata Zulfikar.
Sementara itu, saat diberi kesempatan berbicara, Ketua Umum FKTI, Muchlas Rowie langsung menyampaikan kondisi dan perkembangan FKTI terkini kepada Menpora. Khususnya persoalan posisi FKTI yang saat ini belum tercatat di KONI.
"Harus diakui FKTI ini sempat vakum. Namun saat ini kita telah berjalan. Kita memang ada agenda rutin, terkait Menpora Cup kita tercatat. Tapi di KONI kita memang belum mendaftar," aku Muchlas.
Selain itu, Muchlas juga melaporkan beberapa kegiatan FKTI dalam kurun waktu terakhir. Termasuk juga melaporkan hasil keikutsertaan delegasi Tim Nasional Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) dalam mengikuti dua ajang bergengsi kelas dunia.
Pertama, dalam ajang '2th World Fudokan Open Karate Cup' tahun 2019 di Praha, Ceko. FKTI berhasil memperoleh prestasi Internasional, dengan menyabet 1 medali emas dan perunggu atas nama Atlet Putri Cadet Heizmy Gursylfa pada kategori Kata dan Kumite serta satu medali perak atas nama Eben Heizer Sembiring pada kategori Veteran II Kata.
Kedua, keikutsertaan FKTI pada kejuaraan Dunia Karate Tradisional '20 th World ITKF Tradisional Karate Championship' Curitiba - Brazil 30 pada November - 9 Desember 2019. Dalam ajang tersebut, FKTI berhasil memperoleh dua medali emas pada nomor Kumite atas nama Muhammad Isra Muhyidin dan Rizkya Destiawati Putri Asrori.
Selain itu, Muchlas juga menyampaikan persiapan FKTI untuk mengikuti beberapa agenda kegiatan pada tahun 2020. Di antaranya, penyelenggaraan Kejurnas Menpora Cup 7th yang akan digelar pada September 2020 mendatang di Surabaya.
"Selain itu, terkait rencana keikutsertaan FKTI pada Kejuaraan Asia Afrika ITKF di Uzbekistan pada April 2020, dan rencana keikutsertaan FKTI pada Pra kejuaraan WFF di Praha bulan Juni 2020 mendatang," kata Muchlas.
Menanggapi hal itu, Menpora Zainudin Amali menyambut baik kehadiran para pengurus FKTI. Ia juga mengapresiasi raihan para karateka nasional FKTI yang berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang bergengsi dunia. Terkait kondisi dan posisi FKTI yang saat ini belum tercatat di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Menpora Zainudin mengaku memahami hal tersebut.
"Sepintas saya bisa menangkap esensi dari FKTI ini. Saya bisa memahami kenapa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) belum mengakui, karena sudah ada Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Tapi dilihat nanti seperti apa," ujar Menpora.
Menpora lalu mengatakan, saat ini terdapat organisasi olahraga tradisional bernama, Federasi Olahraga Rekreasi-Masyarakat Indonesia (FORMI). Ia kemudian menilai, FKTI sangat berpeluang untuk masuk dalam organisasi tersebut.
"Kalau FKTI mau, ada peluang di FORMI. Supaya FKTI ada cantolannya di Indonesia. Karena tak bisa FKTI sendiri tanpa bergabung dengan yang lain," katanya.
Dalam kesempatan itu, FKTI juga menghadirkan para karateka nasional yang tak lama ini berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang Internasional. Mereka adalah, Cadet Heizmy Gursylfa, Eben Heizer Sembiring, Muhammad Isra Muhyidin dan Rizkya Destiawati Putri Asrori.