Felix Siauw Ajak Ummat Islam Patuhi Himbauan MUI

Ustad Felix Siauw menilai himbauan MUI untuk sholat jum'at diganti dengan sholat dzuhur di rumah sudah sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk pencegahan Virus Corona atau Covid-19.

Felix Siauw Ajak Ummat Islam Patuhi Himbauan MUI
Aktivis Dakwah, Ustad Felix Siauw (dok: monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sholat  jum'at dirumah sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk  pencegahan Virus Corona atau Covid-19.  Aktivis Dakwah, Ustad Felix Siauw menilai himbauan MUI ini sudah tepat untuk kemaslahatan ummat. Keputusan MUI adalah langkah progress untuk mencegah dan memutus infeksi virus mematikan tersebut.

"Shalat berjamaah itu istimewa, tapi bila ada penderita TBC, hukumnya menjadi berbeda, shalat berjamaah bisa jadi makruh bahkan haram, karena berpotensi menular. Apa yang bisa mengubah hukum shalat berjama'ah yang tadinya sunnah menjadi haram? ini fakta Darimana faktanya? dari para ahli, sebab mereka yang lebih tahu" ujarnya kepada Monitorday.com (20/3/2020).

Menurut Felix,  Islam tidak pernah menutup diri dari fakta, tugas ulama yakni mendalami fakta yang disajikan ahli, lalu menguatkannya dengan dalil yang paling tepat.

" namanya fatwa itu, jika benar pahalanya dua, jika salah pahalanya satu" terangnya

Dijelaskan Felix, ketika Ulama sudah memfatwakan, dalam situasi pandemik covid-19 ini, Ummat Islam diminta untuk shalat dirumah untuk "social distancing", karena itu hukum fiqih. 

Ia menghimbau agar pihak-pihak tertentu tidak mengularkan pernyataan yang berbenturan dengan himbauan MUI.

"Jangan dibenturkan dengan dalil shalat berjamaah, sebar tulisan bahwa "harus tetap ke Masjid", "tetap hidupkan sunnah", atau "lebih takut Allah atau corona", ini tidak tepat. Apalagi ada narasi "Tapi kita kan nggak kena covid-19?!", masalahnya ini pandemi, dan kalau sudah sampai titik itu, kita harus ambil tindakan pencegahan, langkah ini juga membantu para tenaga profesional kesehatan" pesannya.

Himbauan MUI kata Felix, untuk mengurangi potensi penyebaran covid-19 dan mengurangi angka kematian. Jika  ada anggapan  "tapi mati sudah takdir, terinfeksi covid juga takdir, mau dihindari kalau sudah takdir gimana? mau berjamaah kalau belum takdir juga nggak kena", maaf ini anggapan yang tidak tepat.

"Itulah kenapa ikut kajian itu perlu, hingga kita ber-Islam itu bisa semakin baik dari waktu ke waktu.Intinya, jangan anggap kalau kita tetap shalat jamaah di masa-masa begini sebagai "lebih beriman", ulama lebih tahu hukum fiqih, kita tinggal ikut fatwa ulama saja," tambahnya.

Dia mengajak seluruh Ummat Islam agar tetap berdoa dan lebih taat pada Allah SWT, sembari berharap, musibah ini menjadi pelajaran penting. 

"Insha Allah, kita bisa lanjut shalat jamaah dan kajian lagi. Selain itu, seruan untuk memberikan tagar  #covid19 #socialdistancing #shalatdirumah #jumatandirumah #peringatan #wabah,  juga perlu  disounding demi kebaikan bersama" ajaknya.