Ebrahim Raisi Dinilai Berpeluang Jadi Presiden Iran

MONITORDAY.COM - Jajak pendapat dan analis menempatkan Kepala Kehakiman Iran, Ebrahim Raisi sebagai calon presiden paling berpeluang mendudkui kursi panas Iran 1.
Berbeda dibandingkan mantan kepala Bank Sentral, Abdolnasser Hemmati yang mencalonkan diri sebagai kandidat moderat.
Dilansir dari Outlook India, Jumat, (18/6/2021), jika Raisi terpilih, ia akan menjadi presiden Iran pertama yang dikenai sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat, bahkan sebelum menjabat.
Ia juga dikenal sebagai anak didik 'garis keras' Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Dikeytahui, Raisi mendapat sanksi karena keterlibatannya dalam eksekusi massal tahanan politik pada 1988, serta kritikan terhadapnya ketika menjadi kepala peradilan Iran. Ia dikenal sebagai salah satu 'algojo' terkenal dunia.
Jika Raisi menjadi presiden, maka kelompok garis keras akan memegang kendali di semua bidang pemerintah Iran. Padahal, saat ini Iran tengah bernegosiasi untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Teheran di Wina, Austria.
Ketegangan antara Iran dengan AS dan Israel akan tetap tinggi di bawah kepemimpinannya.
Pemungutan suara untuk pemilihan umum presiden Iran dilakukan pada hari ini mulai pukul 07.00 waktu setempat.