Dukung Pembangunan Hotel di TIM, DPRD DKI F-PSI: Hotel di Sebelah Mahal Lho

Sebelumnya, rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembangunan Hotel di Taman Ismail Marzuki mendapat penolakan keras dari sejumlah seniman.

Dukung Pembangunan Hotel di TIM, DPRD DKI F-PSI: Hotel di Sebelah Mahal Lho
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (tengah) dan perwakilan Budayawan Salim Said (kanan) melihat maket proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (3/7/2019)/Net

MONITORDAY.COM - Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Eneng Malianasari mendukung keberadaan hotel yang saat ini sedang dibangun dalam proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Hal ini ditandai saat ia menjawab pertanyaan seorang netizen di twitter sesaat setelah ia memposting kunjungan kerjanya, meninjau langsung proses pembangunan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Diketahui netizen dengan akun @Padussikoto1 menanyakan perihal rencana DKI membangun hotel bintang 5 di pusat kesenian tersebut.

"Mbak benar nggak wacana TIM akan di jadikan hotel *5?TIM bagi kami yang Si Pemalas Ngemall adalah rumah ke2 untuk saling bertukar cerita apa saja.Tolong perjuangkan Rumah Kami Bersama," ujar akun @Padussikoto1.

"TIM direvitalisaasi, membangun ruang pentas baru. Ada ruang pentas arena, GBB tetap dipertahankan. Akan dibangun galeri pamer seni rupa, menggantikan Galeri Cipta. Jadi lebih bagus! Bukan hotel, tapi dua wisma. Wisma Seni 300 kamar, Wisma TIM 200 kamar," jawab Eneng Malianasari lewat akunnya @milliyya.

Tak sampai disitu, netizen dengan akun @balidj78 kemudian memberi respon dengan mengatakan bahwa hotel atau yang disebut sebagai wisma tak diperlukan lagi. Sebab, menurutnya, di luar TIM sudah banyak berdiri hotel-hotel.

"Diluar TIM sudah banyak hotel, wisma sepertinya tidak diperlukan," ujar @balidj78.

"Kalau pemerintah bisa menyediakan tempat tinggal untuk seniman yang berkarya di TIM dengan biaya yg terjangkau, kenapa tidak?Biaya menginap di hotel sebelah mahal lho," jawab Politisi PSI itu.

Sebelumnya, rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembangunan Hotel di Taman Ismail Marzuki mendapat penolakan keras dari sejumlah seniman. Tak hanya itu, para seniman juga menolak keterlibatan Jakpro mengelola pusat kesenian tersebut.

Sikap para seniman itu tertuang dalam "Pernyataan Cikini" yang ditulis dan ditandatangani para seniman dalam Diskusi Publik bertajuk “PKJ-TIM Mau Dibawa Ke mana?” yang digelar di PDS HB Jassin, beberapa waktu lalu.

Berikut isi Pernyataan Cikini

PERNYATAAN CIKINI

    Bersama ini, 
    Kami seluruh seniman dan seniwati Taman
    Ismail Marzuki menyatakan dengan tegas 

                            MENOLAK:

    1. Pelibatan Jakpro dalam mengurus atau
        mengembangkan seluruh fasilitas/isi
        kompleks Taman Ismail Marzuki.

   2. Jika revitalisasi dalam bentuk apa pun
        tidak melibatkan secara langsung  
        pendapat dan atau kerja para seniman
        dan seniwati yang ada di dalamnya.

   3. Upaya pembangunan dalam ruang
       kebudayaan yang luas, termasuk
       membangun manusia unggul, tanpa
       pemahaman komprehensif dan sosialisasi 
       di kalangan yang adekuat tentang makna
       kebudayaan yang sebenarnya.

       Jakarta, 20 Nopember 2019
       Mewakili seluruh aktivis Taman Ismail
       Marzuki

       Radhar Panca Dahana, 
       (beserta seluruh seniman yang hadir 
       di ruang PDS HB Jassin, al. Mogan
       Pasaribu, dkk. yang membubuhkan 
       tanda tangan masing-masing).