Duet Ganjar-Erick Disebut Paling Ideal, Simak Alasannya!

MONITORDAY.COM - Survei Poltracking Indonesia menempatkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan yang memiliki elektabilitas terkuat yakni 27,6 persen. Dalam simulasi ini, ada 1.220 responden yang diwawancarai di 34 provinsi di Indonesia secara tatap muka.
Survei diselenggarakan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei ini adalah +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dalam simulasi 3 pasangan calon presiden-wakil presiden, Ganjar Pranowo-Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, diikuti pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 20,7 persen, dan Anies Baswedan-AHY 17,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).
Prof. Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm. dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya mengatakan bahwa hasil survei tersebut sudah menunjukan representasi elektabilitas calon pasangan yang akan maju dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang.
"Hasil survei Poltracking sudah mencerminkan elektabilitas calon pasangan jika responden ditanya mengenai keinginan memilih capres dan cawapres saat ini. Bisa jadi hasil survei Poltracking merupakan cerminan keinginan mayoritas masyarakat terhadap figur capres dan cawapres di 2024. Calon pasangan yang muncul di Poltracking juga memiliki media exposure yang tinggi. Exposure media yang tinggi itu ditangkap secara positif oleh responden," ungkap Anang ditulis Jumat (10/6/2022).
Anang mengaitkan juga kemungkinan pasangan Ganjar Erick dengan kunjungan mereka bersama Presiden Joko Widodo ke Kawasan Industri Terpadu Batang. Sebagai tokoh politik menurut Anang, Jokowi sudah pasti telah mempertimbangkan dan memikirkan dampak yang akan muncul ketika ia akrab bersama Ganjar dan Erick di Batang.
"Bahasa tubuh ketiga tokoh tersebut menunjukan keakraban dan kedekatan. Itu menggambarkan hubungan mereka yang sangat positif. Dalam memilih capres dan cawapres masyarakat akan mengutamakan kenyamanan terhadap tokoh tersebut. Mungkin masyarakat melihat calon pasangan Ganjar Erick sebagai tokoh yang merakyat, mengayomi dan membuat nyaman," terang Anang.
Hal senada diungkapkan oleh Peneliti psikologi politik Universitas Indonesia Dicky Pelupessy. Menurutnya pasangan yang nanti akan maju ke Pilpres 2024 harus menunjukan kecocokan sehingga dapat saling melengkapi. Ia menilai, aspek psikologis dan kepribadian pasangan akan sangat memengaruhi pilihan masyarakat.
"Masyarakat membutuhkan pemimpin yang tak sekadar memiliki motif berkuasa, tetapi memiliki prestasi yang dapat membawa Indonesia menjadi bangsa pemenang dan membangun ekonomi yang kuat. Pemimpin yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah yang mampu meninggalkan kepentingan pribadi dan golongannya," ujar Dicky dalam keterangannya, Selasa 10 Mei 2022.
Menurut Dicky perbedaan latar belakang Ganjar dan Erick dapat diracik menjadi kombinasi yang lengkap. Dimana Ganjar adalah politisi murni yang berpengalaman memimpin daerah dan Erick adalah pengusaha yang masuk ke dunia politik dan berpengalaman memimpin BUMN.
"Ganjar-Erick merupakan kombinasi yang lebih lengkap dan dapat saling melengkapi. Dua tokoh ini punya latar belakang yang berbeda yang bisa mencerminkan politik murni dan pengusaha yang masuk ke dunia politik,” pungkasnya.