Dubes Lalu Gaungkan Ekonomi Digital Indonesia di Bosphorus Summit

MONITORDAY.COM - Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal mengatakan Ekonomi digital dapat menjadi solusi karena bersifat lintas batas dan tidak terhalang oleh jarak serta sektor.
Promosi digital dia sampaikan saat menjadi pembicara di Bosphorus Summit yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada 8-9 Maret 2021.
"KBRI Ankara menjadi mitra strategis dalam Bhosporus Summit kali ini. Karenanya, kami merasa sangat terhormat jika momentum ini dijadikan ajang kedua negara, baik Turki dan Indonesia menjadikan Ekonomi digital sebagai spillover ke sektor ekonomi non digital dan ekonomi digital di masa pandemi saat ini," ucap Lalu, sapaan akab Dubes asli NTB, Selasa (9/3/2021).
Dubes Lalu mengacu ke data Oxford Economic bahwasanya nilai ekonomi digital dunia pada 2016 sebesar 11 triliun dolar AS (Rp158.640 triliun) dan pada 2025 akan menjadi 23 triliun dolar AS (Rp331.703 triliun).
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Dubes Lalu menyajikan data yang cukup menggembirakan. Tahun ini, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan bisa mencapai 40 miliar dolar AS (Rp676,9 triliun).
Sementara di Turki, nilai ekonomi digitalnya mendekati 15 miliar dolar AS dan ditargetkan mencapai 30 miliar dolar AS (Rp432,7 triliun) pada 2023.
“Karena itu, baru-baru ini Indonesia dan Turki sudah mulai mendorong ke arah kerja sama ekonomi digital,” tutur Iqbal.
Dubes Lalu pun menegaskan bahwa Bosphorus Summit adalah forum strategis di Kawasan Balkan yang diselenggarakan setiap tahun di Istanbul, Turki.
Forum tersebut dihadiri oleh para CEO, pembuat kebijakan, politisi, akademisi, wartawan senior, serta aktivis sosial dan LSM dari negara-negara di Kawasan Balkan.
Bosphorus Summit edisi ke-11 ini adalah forum strategis skala internasional pertama yang diselenggarakan di Turki sejak terjadinya wabah COVID-19 tahun lalu.