Dubes Al Busyra Basnur: Modest Fashion Indonesia Perlu Masuk Ethiopia

Dubes Al Busyra Basnur: Modest Fashion Indonesia Perlu Masuk Ethiopia
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI di Ethiopia (Dok: KBRI Ethiopia)

MONITORDAY.COM - Modest fashion di Indonesia berkembang pesat dan maju ditandai munculnya banyak entrepreneur dan designer muda yang sebagian sudah go global. Namun, sebagian besar masih berkiprah di pasar domestik. 

Indonesia memiliki peluang besar masuk Ethiopia di bidang modest fashion untuk tukar pengalaman, kerjasama dan bisnis karena jumlah penduduknya besar dan konektifitas masyarakat Ethiopia yang bagus di dunia global. 

Hal itu disampaikan Al Busyra Basnur, Duta Besar RI di Ethiopia ketika menyampaikan paparan kunci pada webinar Diaspora Talk, What to Expect from Modest Fashion 2022, Selasa (29/9). Acara yang diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai negara, diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Business Council. 

“Ethiopia berpotensi bagi masuknya modest fashion Indonesia, antara lain karena pertama, penduduknya terbesar kedua di benua Afrika, yaitu 115 juta. Kedua, Ethiopia memiliki konektifitas internasional yang luas. Banyak diaspora Ethiopia bermukim di Amerika, Eropa dan Timur Tengah. Selain itu, sejumlah designer dan model Ethiopia, seperti Lia Kebede terkenal dalam fashion dunia,” kata Dubes Al Busyra.

Namun, di dalam berbisnis Ethiopia masih mengalami tantangan kelangkaan mata uang asing. 

Masyarakat Ethiopia menjunjung tinggi agama, adat dan tradisi yang sangat mempengaruhi cara mereka berpakaian. Masyarakat kristen ortodok dan muslim di Ethiopia lebih menyukai pakaian yang menutup tubuh mereka.   

Modest fashion adalah pakaian yang lebih menutupi bentuk tubuh atau tidak menonjolkan bentuk tubuh. Biasanya pakaian ini dikenakan karena alasan agama atau budaya, dan bukan hanya pakaian masyarakat Muslim.

Sementara itu, Salman Alfarisi, Duta Besar RI di Afrika Selatan menyampaikan perkembangan fashion di negara tersebut dan berbagai kegiatan yang dilakukan KBRI Pretoria mempromosikan fashion Indonesia. 

Dubes Salman juga menegaskan bahwa hubungan sejarah masyarakat Indonesia dan Afrika Selatan yang terjalin sejak lama, membuat kedua bangsa saling mengenal dan bekerjasama dengan baik.

Narasumber lainnya pada acara tersebut adalah Fify Manan, Presiden Indonesian Diaspora Business Council; Leny Mairani, Direktur PT TAL yang juga diaspora Indonesia di Ethiopia, dan Prijono, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Indonesia. Acara dimoderatori oleh Apung Nowid dari Kementerian Luar Negeri RI.