DPR Minta Semua Pihak Bantu Peluang Produksi Vaksin COVID-19 Dalam Negeri

DPR Minta Semua Pihak Bantu Peluang Produksi Vaksin COVID-19 Dalam Negeri
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI (Dok. Muhaimin Iskandar).

MONITORDAY.COM - Saat ini semua pemangku kepentingan diminta harus saling bahu-membahu memperbesar peluang produksi vaksin COVID-19 dari dalam negeri, di tengah terjadinya kesenjangan distribusi vaksin antara negara maju dan negara berkembang yang semakin mengkhawatirkan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu (23/5/2021).

"Kami mendorong semua pihak tidak mengedepankan ego sektoral untuk melihat peluang berkembangnya produksi vaksin dalam negeri, seperti Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara," kata Muhaimin Iskandar. 

Menurut dia, peluang sekecil apa pun atas kemungkinan produksi vaksin dalam negeri harus diambil, karena kesenjangan distribusi vaksin antara negara maju dan negara berkembang semakin "jomplang".

Pria yang akrab disapa Gus AMI itu menerangkan, kesenjangan distribusi vaksin dunia ini, akan menyulitkan posisi negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebab akan saling berebut mendapatkan jatah vaksin bagi penduduknya.

"Keterbatasan akses vaksin bagi negara berkembang akan menyulitkan upaya pembentukan kekebalan komunal atau 'herd immunity'. Jika kondisi ini terjadi, maka upaya untuk pengendalian atau mengakhiri dampak pandemi akan semakin sulit," sebutnya.

Lebih lanjut, Gus AMI menilai dampak pandemi COVID-19 di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya begitu luar biasa, apalagi jumlah korban meninggal akibat COVID-19 mencapai puluhan ribu jiwa.

Disisi lain, ribuan triliun rupiah anggaran negara telah dikucurkan untuk mengurangi dampak negatif pandemi di sektor kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya.

"Saat ini harapan satu-satunya agar pandemi berakhir adalah terciptanya herd immunity melalui vaksinasi. Masalahnya akses terhadap produksi vaksin dunia tidak adil, di mana ada dominasi dari negara-negara maju yang memiliki sumber daya kuat," ucap Gus AMI.

Sedangkan Gus AMI yang juga sebagai Ketua Pengawas Pengendalian COVID-19 DPR itu, mendesak agar semua pihak mendorong ketersediaan vaksin produksi dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara.

Apalagi beberapa waktu lalu polemik produksi dalam negeri yaitu Vaksin Nusantara begitu mengemuka, bahkan BPOM menegaskan uji coba vaksin tersebut harus dihentikan karena tidak memenuhi kaidah klinis.

"Di kalangan pakar masih terjadi perdebatan terkait efektivitas Vaksin Nusantara. Namun bagi kami apa pun perdebatan itu tidak boleh menghalangi proses invention atau penemuan potensi produksi vaksin dalam negeri yang bisa cepat diproduksi dan aman bagi masyarakat," tuturnya.

Maka dari itu, Gus AMI meminta masyarakat agar tidak lengah, mengingat belum ada tanda-tanda berakhirnya masa pandemi, sehingga protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan meskipun sebagian masyarakat telah mendapatkan vaksin COVID-19.