DPR: Holding BUMN Ultra Mikro Perluas Akses Layanan dan Pembiayaan

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin mengatakan bahwa rencana integrasi (holding) BUMN untuk pengembangan usaha ultramikro (Umi) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) diharapkan akan memperluas akses layanan dan pembiayaan yang lebih terjangkau.
Seperti diketahui, rencana holding Ultra Mikro ini melibatkan tiga perusahaan BUMN, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero).
"Kita mendorong pemerintah untuk terus memperkuat ekosistem ultramikro guna menjawab tantangan pemenuhan akses pembiayaan murah dan terjangkau bagi 30 juta pelaku Umi yang unbankable," kata Putri Komarudin, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (24/2/2021).
Menurut Putri, sektor Umi dan UMKM saat ini berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi riil serta serapan tenaga kerja di era new normal.
Karena itu, DPR RI bersama pemerintah terus melanjutkan kajian komprehensif terkait holding tiga BUMN untuk pengembangan usaha Umi dan UMKM.
Puteri mengungkapkan, kajian holding ultramikro dilakukan lembaga legislatif dan eksekutif guna memantapkan proyeksi manfaat serta dampak yang timbul dari integrasi untuk Umi dan UMKM.
"Hal-hal yang berkaitan dengan proses bisnis, efisiensi, beban dana (cost of fund), profitabilitas, tenaga kerja, hingga budaya dari masing-masing BUMN dipersiapkan secara matang sebelum proses integrasi rampung," ungkapnya.
Politisi partai Golkar itu menambahkan, kajian tersebut juga agar pembagian peran masing-masing perusahaan dalam skema holding juga akan diperjelas, sehingga berpengaruh positif terhadap performa ekosistem baru dan target penyaluran pembiayaan bagi Umi dan UMKM.
"Dengan begitu, kita dapat menilai secara jelas potensi holding dalam menjawab tantangan pembiayaan dan memastikan kontribusi positifnya bagi ketahanan dan perkembangan sektor ultra mikro," demikian kata Puteri Anetta Komarudin.