Dorong Lahirnya Wirausahawan Baru, Kemendikbud Gelar Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa 2020
KIBM 2020 merupakan salah satu agenda lomba kemahasiswaan tingkat nasional untuk mencapai tujuan membangun semangat kewirausahaan dengan memperkuat jejaring antara akademisi, bisnis dan pemerintah. Di tengah pandemi COVID-19, KIBM 2020 digelar secara daring.

MONITORDAY.COM - Dalam rangka melahirkan wirausahawan baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Prestasi Nasional (Pupsresnas) menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) 2020.
KIBM 2020 merupakan salah satu agenda lomba kemahasiswaan tingkat nasional untuk mencapai tujuan membangun semangat kewirausahaan dengan memperkuat jejaring antara akademisi, bisnis dan pemerintah. Di tengah pandemi COVID-19, KIBM 2020 digelar secara daring.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu bersaing secara global dengan mengoptimalkan potensi nasional.
"Merupakan kebanggaan bagi seluruh peserta yang telah menciptakan inovasi di bidang kewirausahaan dan terus mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa di Indonesia agar mampu bersaing sampai ke level global," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (04/12), seperti dikutip dari Antara.
Dalam rangkaian kegiatannya, panitia KIBM 2020 menerima 1.141 proposal untuk tiga bidang yaitu bidang akademik (universitas, institut, dan sekolah tinggi), bidang vokasi (politkenik), serta bidang disabilitas.
Berdasarkan hasil evaluasi oleh tim juri, terdapat 272 proposal yang lulus seleksi dan menerima bantuan pendanaan sebagai stimulus dalam pengembangan bisnis senilai Rp5 juta sampai dengan Rp15 juta. Dana tersebut di peruntukan bagi setiap usulan yang lolos seleksi pada seluruh kategori yang terdiri dari 202 bidang akademik, 59 bidang vokasi, dan 11 bidang disabilitas.
Wikan Sakarinto mengungkapkan rasa bangganya atas capaian mahasiswa disabilitas yang telah membangun motivasi bagi teman-temannya.
“Kami bangga dengan kalian. Kalian tetap kami harapkan mampu membangun kesadaran, motivasi, dan kepercayaan diri mahasiswa inklusi dalam berwirausaha,” tambah dia.
Selama periode 30 Agustus hingga 9 November 2020, para mahasiswa melaksanakan bisnisnya dengan didampingi oleh dosen pembimbing. Tahap selanjutnya adalah konsultasi potensial HaKI atas karya dan kreatifitas mahasiswa peserta KIBM 2020.
Wikan berharap para peserta KIBM 2020 ini mampu menciptakan ide-ide bisnis yang mampu mengundang investor yang besar dari dalam dan luar negeri. Sebenarnya para investor itu menunggu ide-ide yang fresh dan futuristik.
“Saya pastikan dana yang terparkir dari investor-investor itu sangat besar dan mereka kalau sudah percaya kepada sebuah ide dan pemilik ide itu, mereka akan jauh lebih percaya diri untuk mengalirkan dana mereka pada start up seperit ini,” tutur dia.