Dir POA: Menteri Trenggono Beri Vitamin C Plus Bagi Aparat KKP

MONITORDAY.COM - Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono memandang kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono di Pusat Pengendalian (PUSDAL) adalah langkah tepat untuk mendorong performa aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Luar biasa, kami sangat mengapresiasi kunjungan Pak Menteri di PUSADL. Kehadiran Bapak juga memacu semangat kami di penghujung tahun ini, layaknya vitamin c tambahan," ucap Dir POA yang akrab dipanggil Ipunk saat mempresentasikan kerja Direktorat yang dipimpinnya kepada Menteri KKP, Senin (28/12/2020).
Ipunk memaparkan bahwa setiap penangkapan kapal-kapal asing ilegal dilakukan perencanaan operasi secara matang berdasarkan analisis data dan informasi yang ada di PUSDAL KKP yang beroperasi dengan sistem 7/24 atau beroperasi 7 hari selama 24 jam.
"Mohon izin Pak Menteri, dari hasil analisis PUSDAL tersebut kami merencanakan operasi, mengatur pola pergerakan Kapal Pengawas sampai dengan menentukan intercept point (titik pencegatan) sehingga kapal-kapal tersebut bisa dilumpuhkan," ujarnya.
Ipunk juga menjelaskan bahwa strategi yang saat ini diterapkan merupakan perpaduan antara penggunaan teknologi, data dan informasi serta kemampuan dan kesigapan awak kapal pengawas. Tentu penyempurnaan masih terus dilakukan.
Meski jumlah Kapal Pengawas Perikanan hanya 28 dan didukung oleh 69 speedboat. Namun spirit Awak Kapal Pengawas kian bertaji di sepanjang tahun 2020.
"Alhamdulillah pak, Komandan Kapal kami bukan kaleng-kaleng, kinerja mereka luar biasa. minimnya armada tak menjadi soal, kami sudah menangkap 100 kapal terdiri dari Kapal Ikan Asing dan kapal pelaku destructif fishing (bom dan bius) sepanjang tahun 2020 di perairan Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ipunk mengharapkan Indonesia seyogyanya membutuhkan 70 Kapal Pengawas Perikanan jika dibandingkan dengan luasnya laut negeri ini.