Diplomat AS dari Basis Parpol Dinilai Besar Kepala

MONITORDAY.COM - Mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Thomas Pickering mengatakan pentingnya mendapatkan keseimbangan yang tepat antara diplomat berpengalaman yang mengetahui negara yang mereka tangani, dan para diplomat yang membantu secara politik.
Dubes dari basis partai politik dinilai membangun persepsi sendiri, seolah-olah mereka membeli posisi mereka.
“Sangat penting untuk dicatat bahwa di hampir setiap profesi, mungkin dimulai dengan kecakapan secara intellectual, adigum kedewasaan tidak selalu dilihat sebagai atribut yang luar biasa dan penting untuk kesuksesan, tetapi melalui studi yang panjang atau proses, profesionalisme dan terlibat pada profesi yang ia tekuni. Kadang mereka yang terpilih jadi dubes dari parpol merasa besar kepala karena sudah memberikan jasa, itulah persepsi yang terbangun selama ini," kata Pickering yang ikut memberikan pandangan tentang masa depan diplomasi AS yang diselenggarakan oleh Council on Foreign Relations di Washington seperti duktip dari VOA News, Minggu (21/2/2021).
Pickering menilai adanya ketegangan antara diplomat karir dan non diplomat karir yang notabennya berasal dari politik atau pihak-pihak yang membantu presiden.
Jendayi E Frazer, mantan asisten menteri luar negeri urusan Afrika berpendapat bahwa pejabat politik yang mendapatkan amanah sebagai duta besar dari non diplomat karir bisa memberikan nilai tambah bagi Departemen Luar Negeri. Dilain pihak, ada tantangan tersendiri yang dihadapi para duta besar dari diplomat karir.
"Setiap duta politik yang masuk ke Departemen Luar Negeri tahu bahwa mereka akan memasuki wilayah musuh," kata Frazer.
“Persepsi Itu harus dihentikan. Lain halnya dengan para pejabat dinas luar negeri karier. Saya tidak bermaskud bilang mereka yang dari politik kemudian jadi dubes itu tidak baik tetapi perlu dihilangkan persepsi bahwa jabatan itu karena ada upaya mereka. Nah ini yang perlu diluruskan," ucap Frazer.
Frazer mengatakan dubes dari basis politik bisa melakukan pendekatan secara politis. Bahkan dengan sedikit kamuflase, sang dubes politik bisa berkilah kepada pejabat Asing bahwa dirinya bisa bisa menghubungi presiden; jika perlu, saya dapat menelpon langsung kepada Presiden. Meskipun itu tidak selalu benar," ungkap Frazer.
Robert D. Kaplan, seorang jurnalis yang menjadi ahli kebijakan luar negeri, mengatakan perlu menjaga keseimbangan dan persep yang terbangun antara sang dubes karir dan mereka yang dari partai politik, agar tidak merasa paling berjasa atau paling hebat.
Pickering pensiun sebagai diplomat karir berpangkat tinggi di Dinas Luar Negeri AS dan digambarkan sebagai "duta besar untuk semua musim" karena sejumlah kebijakan selama karier berdiplomasi cukup disegani.