Dilarang Bawa Tentara, Turki Tolak Bantu Taliban Kelola Bandara Kabul

Dilarang Bawa Tentara, Turki Tolak Bantu Taliban Kelola Bandara Kabul
Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Jerman dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 24 Agustus 2021. Akhir bulan Agustus 2021 merupakan batas akhir misi evakuasi bagi AS dan negara lainnya. (Xinhua)

MONITORDAY.COM - Pasca insiden serangan ISIS-K di Bandara Kabul, Taliban meminta Turki mengirim teknisi ke bandara Kabul. Hal ini disebabkan Taliban tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan bandara. 

Turki menyanggupi permohonan tersebut dengan catatan diperbolehkan membawa tentara Turki ke Afghanistan. Hal tersebut guna melindungi teknisi yang ditugaskan di sana. Taliban menolak hal tersebut karena tentara Turki merupakan bagian dari NATO. 

Tidak diizinkan membawa tentara, Turki menolak untuk mengirimkan teknisi ke Afghanistan. 

"Ultimatum mereka agar tentara asing keluar dari Afghanistan juga berlaku untuk pasukan Turki," ujar sumber di Pemerintah Turki, Jumat waktu setempat, 27 Agustus 2021.

Salah seorang pejabat senior Turki, yang juga enggan disebutkan namanya, mengatakan serangan ISIS-K menimbulkan keraguan di pihaknya. Mereka ragu Taliban akan mampu melindungi pekerja-pekerja teknis Turki dari ancaman ISIS-K. Oleh karenanya, kata ia, Pemerintah Turki meminta tentara mereka diperbolehkan bertahan di Afghanistan.

"Permintaan Taliban bisa kami wujudkan. Namun, permintaan kami adalah keamanan di bandara juga diawasi oleh tim kami, terdiri atas mantan tentara, polisi, dan anggota perusahaan militer swasta."

"Kami tidak begitu nyaman dengan skenario warga Turki bekerja di bandara Kabul dengan penjagaan dilakukan oleh Taliban. Serangan pada hari Kamis membuktikan hal kekhawatiran kami," ujar pejabat terkait menegaskan.