Dianiaya Preman, Pedagang Tua Ini Berharap Polisi Segera Tindaklanjut Laporannya

Alih-alih ingin meraup untung, pria paruh baya ini malah mendapat perlakuan yang tidak mengenakan.

Dianiaya Preman, Pedagang Tua Ini Berharap Polisi Segera Tindaklanjut Laporannya
Momo, Pedagang Musiman di pasar Buncit Jakarta Selatan.

MONDAYREVIEW.COM -  Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, apalagi saat menyambut hari raya idul fitri berkah tersebut sangat dirasakan oleh para pedagang.  Pasalnya tingkat konsumsi masyarakat melonjak tinggi saat menyambut lebaran.

Pemandangan tersebut dapat dilihat di seluruh pusat perbelanjaan, seperti di Pasar Buncit (Jaggal), Jakarta Selatan yang dibanjiri oleh para pedagang musiman.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Momo (59) yang sehari-hari berdagang kue beralih menjadi pedagang pakaian. Alih-alih ingin meraup untung, pria paruh baya ini malah mendapat perlakuan yang tidak mengenakan. Momo dianiaya oleh salah seorang yang tidak dikenal yang diduga merupakan preman bayaran pada hari Rabu (21/06). Dia dipukul dan mengalami luka yang serius di bagian pipi.

Didampingi anaknya, setelah melakukan visum di rumah sakit Pusat Pertamina dia melaporkan tindakan penganiayaan tersebut ke Polsek Mampang Prapatan.  Di hadapan penyidik pria paruh baya ini menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.

“ Sekita jam 10, saat saya sedang melayani pelanggan, tiba-tiba orang itu menghampiri dan marah-marah mengeluarkan kata kasar,” jelasnya kepada penyidik.

Selain mengelurakan kata-kata kotor pria yang diduga preman bayaran tersebut juga menyundutan rokoknya ke lengannya.  Tak hanya itu, preman tersebut juga memukul wajahnya berkali-kali hingga bagian pipinya mengalami luka yang serius.

“Sebelum dia memukul kita berdebat terlebih dahulu. Katanya, jika saya (Momo-red) berdagang disini telah merugikan pedagang lama,” tambahnya.  

Lebih lanjut  dia mengatakan bahwa dirinya sudah menjelaskan bahwa dirinya telah menyewa tempat  tersebut kepada pedagang sebelumnya yang ditinggal mudik. Momo juga menegaskan bahwa dirinya telah membayar  retribusi keamanan, kebersihan dsb.

“Saya sudah hampir 15 tahun berdagang musiman di Pasar ini. Tapi tidak pernah diperlakukan seperti ini,” tegasnya.

Saat ditanya ditanya harapannya setelah melapor ke pihak yang berwajib, bapak 12 anak ini berharap pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya. “Semoga polisi dapat segera menangkap preman tersebut, karena saya sudah mengeluarkan biaya tidak sedikit  (visum) sehingga tidak sia-sia semuanya,” demikian Momo.