Di Muswil VII ICMI Orwil Jabar, Prof Arif Satria Bahas Agenda Keumatan dan Kebangsaan

Di Muswil VII ICMI Orwil Jabar, Prof Arif Satria Bahas Agenda Keumatan dan Kebangsaan
Dari kanan: Ketum ICMI, Prof Arif Satria, Wagub Jabar Uu Ruhzanul Ulum dan Ketua ICMI Orwil Jabar Periode 2017-2022 (dok: Monitorday)

MONITORDAY.COM - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat menggelar Musyawarah Wilayah yang ke VII  dengan tajuk "Membangun Jabar Juara Menuju Indonesia Emas 2045" di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin-Selasa (13-14/6/2022).

Ketua ICMI, Prof Arif Satria, dalam sambutannya mengatakan ICMI fokus pada agenda keumatan dan kebangsaan. Selain itu, ICMI dalam derap langkahnya berpegang pada tiga identitas pokok, keislaman, keindonesiaan dan kecendekiaan.

"ICMI memiliki program unggulan, program unggulan itu memiliki tiga nafas, yaitu nafas keislaman, nafas keindonesiaan dan nafas kecendikiaan," ucap Arif

Bicara soal kecendikiaan, kata Rektor IPB University, maka akan sangat berkaitan dengan sifat Rasulullah yang patut ditiru seperti siddiq, fathonah, amanah, tabligh.

"Siddiq itu basisnya integritas, fathonah berarti kapabilitas, amanah artinya kredibilitas dan tabligh arahnya adalah transformasi," jelas Arif.

Arif menjelaskan, di dalam ICMI terdapat para cendekia yang jiwanya adalah pembelajar. Maka dari itu, siapapun yang berada di ICMI sejatinya mampu melahirkan solusi dan inspirasi di zaman yang serba disruptif ini.

Lebih lanjut, Arif menilai era disrupsi justru menghasilkan inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Perubahan besar terjadi setidaknya disebabkan oleh adanya revolusi 4.0, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.

Dalam merespon peristiwa besar tersebut, orang memerlukan cara baru yang lebih inovatif dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Orang yang masih menggunakan cara dan sistem lama dalam menjalankan aktifitas sehari-hari akan kalah dalam persaingan.

Turut hadir pula Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum juga menyampaikan bahwa didalam ICMI terdiri dari para cendekiawan.

Pemerintah saat ini sedang mengimplementasikan Jabar Juara Lahir Batin. Maka, peran ICMI sangat dibutuhkan. 

Ia menyampaikan Pemerintah Jawa Barat tertatih-tatih saat akan mengeluarkan Perda tentang pesantren dengan dasar belum ada payung hukumnya.

Padahal, para santri, ajengan dan kiayi merupakan pilar terdepan dalam menjaga kaidah. Namun belum mendapatkan perhatian dalam program pemerintah.

"ICMI mudah-mudahan bisa memperjuangkan komunitas kami. Karena pada ICMI terdiri dari para akademisi, birokrat bahkan ada politisi," terang dia.

Sementara itu, Ketua Orwil ICMI Jabar periode 2017 - 2022, Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag mengucapkan terimakasih atas amanah yang telah diberikan.

Selama dua periode ICMI, Najib berupaya menggalang kesolidan seluruh Orda di Jabar dengan menyelenggarakan kegiatan produktif di bidang Pendidikan, UMKM, Kesehatan, Pemberdayaan Masjid dan sosial lainnya. 

Bahkan di masa pandemi di 2022, Najib beserta pengurus lainnya konsisten hadir mengoptimalkan agenda keumatan yang menjadi semangat ICMI.

Ia pun mengatakan tema Muswil VII ICMI Orwil Jabar "Membangun Jabar Juara Menuju Indonesia Emas 2045" sejalan dengan slogan Jabar Juara Lahir Batin yang diusung Gubernur Ridwan Kamil yang mana Jawa Barat tidak hanya fokus membangun infrastruktur fisik saja, tapi infrastruktur spiritual.

Terkait Muswil, sebanyak 25 Organisasi Daerah (Orda) Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) se-Jawa Barat telah memberikan hak suaranya dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VII ICMI Orwil Jabar.

Selain itu, ada juga 391 Organisasi Satuan (Orsat) dan 12 Badan Otonom (Batom) yang juga berpartisipasi aktif dalam perhelatan lima tahunan ini.

Tampak pula  tokoh-tokoh tingkat Nasional dan Provinsi, Perwakilan DPRD Jawa Barat, DPD RI, Kadin Provinsi Jawa Barat serta tamu undangan lainnya.