Data Geosains dan Manajemen Risiko Investasi Hulu Migas

MONITORDAY.COM - Meski secara bertahap Indonesia akan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan, sektor migas tetap menjadi salah satu perhatian utama dalam pemenuhan dan ketahanan energi. Data hulu migas memliki arti penting dalam upaya mendongkrak produksi migas.
Pemerintah membuka akses yang luas dan transparan kepada data hulu migas melalui sistem keanggotaan. Hal itu tampak dalam Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Migas dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/03/MEM/2020 tentang Sistem Keanggotaan dalam Pelayanan Pemanfaatan Data Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Sistem keanggotaan ini memberikan kemudahan akses kepada pengguna data guna mendorong kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. Hal itu dikatakan oleh Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi.
Anggota dapat mengakses data dasar, data olahan, dan data interpretasi, sementara nonanggota hanya data dasar dan data umum. Pada dasarnya data dasar dan data umum dapat diakses secara gratis. Dengan kata lain, mereka yang termasuk kategori nonanggota dan observer, akses data tetap diberikan untuk data umum.
Kini, data menjadi menjadi komponen penting yang mampu mendorong investasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung penemuan cadangan migas baru. Kebijakan ini memperlihatkan adanya paradigma baru dalam pengelolaan data hulu migas. Data tidak lagi hanya dijadikan komoditas penerimaan negara bukan pajak.
Sementara itu, Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti menyambut baik paradigma baru pemerintah dalam memandang data hulu migas. Menurutnya sejarah menunjukkan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan stakeholder terkait pembukaan data, investasi khususnya eksplorasi cenderung mengalami peningkatan. Kenaikan jumlah kegiatan eksplorasi ini umumnya akan diikuti dengan peningkatan jumlah penemuan dan cadangan migas.
Kecukupan data juga tentunya akan membantu investor melakukan manajemen risiko atas investasi hulu migas mereka di Indonesia. Indonesia saat ini memiliki 128 cekungan, yang 108 cekungan masuk ke dalam kategori belum berproduksi. Cekungan-cekungan ini perlu segera dieksplorasi secara masif untuk menemukan cadangan migas yang ekonomis.
Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa Pemerintah melakukan langkah agresif dan transparan untuk mengumpulkan dan membuka data potensi hulu migas. Langkah tersebut tidak lepas dari upaya pencapaian target produksi satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
Penguatan kuantitas dan kualitas data ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor strategis ini. Pemerintah akan berkontrak dengan perusahaan-perusahaan geosains internasional untuk mengumpulkan data hulu migas sebanyak mungkin.
Satu terobosan eksplorasi yang dilakukan ialah penjajakan kerja sama dengan institusi riset atau survei internasional yang bertujuan meningkatkan kualitas data melalui reprocessing dan reinterpretasi dalam rangka penemuan giant recovery. Pemerintah akan mendanai penuh kegiatan survei seismik tiga dimensinya (3D).
Mitra perusahaan geosains hanya akan fokus mencari potensi migas untuk ditawarkan dalam lelang. Dampaknya akan luar biasa. Hasil seismik langsung dijual kepada kontraktor yang berminat pada blok tertentu. Ini pembelian data pengelolaan dilaksanakan secara mandiri.
Tenaga Ahli Komite Pengawas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengatakan strategic partnership akan dilakukan bersama analis data geologi kelas dunia, seperti Schlumberger, Halliburton, PGS, TGS, dan IHS Market.
Gambaran potensi sumber daya migas telah terverifikasi setelah dilakukan reka ulang dan pembaruan dari data yang telah ada dan beberapa hasil survei yang baru. Informasi potensi migas ini akan tergambarkan dengan lebih jelas.
Dengan demikian, kepercayaan investor akan meningkat karena potensi migas Indonesia terpromosikan melalui publikasi kelas dunia.
Pemerintah Mesir yang bekerja sama dengan Schlumberger dan beberapa perusahaan, sehingga berhasil menemukan 69 cadangan migas terdiri atas 51 minyak bumi dan 18 gas bumi.
Penemuan gas dari kegiatan eksplorasi dari lapangan Zohr, North Alexandria, Nooros, dan Atolland di Mesir mencapai produksi sebesar 6.500 MMSCFD.
Untuk mendorong penemuan lapangan baru yang besar, Mesir melakukan reformasi hulu migas yang agresif. Di Mesir tidak banyak area untuk dieksplorasi. Area frontier hanya ada di Laut Merah. Oleh karena itu, Mesir melakukan survei seismik 3D yang masif bekerja sama dengan Schlumberger agar mendapatkan data yang valid.
Karena itu peningkatan pengelolaan data sangat mutlak diperlukan dengan mengembangkan digital subsurface data platform yang mudah diakses. Selain mengambil langkah agresif untuk mendapatkan data hulu migas, pemerintah juga telah membuat kebijakan untuk mengelola data secara terbuka dan transparan.
Pada Desember 2020 lalu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan rencana kerja yang agresif pada 2021 sekaligus mengawal pencapaian target produksi satu juta barel minyak per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030. Berdasarkan hasil Work, Program & Budget (WP&B) 2021 yang ditetapkan, realisasi lifting dapat di atas 705 ribu bopd untuk minyak dan 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas.
Rencana kerja yang agresif dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya penurunan produksi pada 2021 dan sebagai landasan untuk meningkatkan produksi menuju target 2030. Target dan penetapan program kerja pada WP&B merupakan komitmen bersama antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Naiknya angka lifting di WP&B dari usulan lifting KKKS yang sebelumnya hanya sebesar 667 ribu bopd dan 5.143 MMscfd gas. Harapannya realisasi lifting nanti dapat dicapai lebih tinggi dibanding target APBN, sehingga dapat mengejar ketertinggalan target akibat pandemi Covid-19 kemarin. Untuk mengejar target lifting tersebut, SKK Migas bersama KKKS juga sepakat mencari terobosan agar dapat meningkatkan realisasi kegiatan di lapangan.
SKK Migas berupaya untuk melaksanakan kegiatan yang masif, agresif dan efisien sehingga kegiatan pemboran pengembangan akan diusahakan ditingkatkan menjadi 616 sumur. Untuk workover yang sebelumnya diusulkan sebanyak 517 sumur, diusahakan naik menjadi 615 sumur. Well service yang sebelumnya diusulkan sebanyak 26.211 sumur menjadi 26.431 sumur.
Penetapan target yang lebih tinggi akan dapat dicapai apabila masalah perizinan untuk pembebasan lahan dapat dipercepat, fasilitas produksi tersedia tepat waktu, adanya tambahan insentif, serta permasalahan keekonomian lapangan yang dapat dicarikan jalan keluar.
Selain itu, juga tidak terdapat kendala offtaker. Oleh karena itu SKK Migas sangat berharap mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan agar masalah dan tantangan dapat diatasi.
SKK Migas memperhitungkan kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja Rokan menjadi poin penting untuk mengejar capaian lifting 2021.Selain mengawal target tahunan, pada 2021 SKK Migas dan KKKS juga melakukan serangkaian kegiatan untuk mengawal target jangka menengah dan panjang. Hasil dari WP&B 2021 adalah rencana optimis SKK Migas dan KKKS, untuk itu kami akan memastikan seluruh program kerja yang telah dirancang dapat dilaksanakan sesuai dengan target.