Dana BPJS Ketenagakerjaan Akan Dialokasikan Ke Infrastruktur, Fahri: Infrastruktur Siapa Yang Mati?
Rencana dana investasi BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 71 triliun yang akan di alokasikan ke proyek infrastruktur melalui surat utang, dinilai tindakan yang tidak tepat.

MONITORDAY.COM - Rencana dana investasi BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 71 triliun yang akan di alokasikan ke proyek infrastruktur melalui surat utang, dinilai tindakan yang tidak tepat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).
"Ini bagaimana orang rakyatnya mati kok gara-gara enggak dirawat. Ini udah mau mati orangnya, Infrastruktur siapa yang mati? Enggak ada yang mati kok. Enggak boleh ini orang ditinggalin, mati semua," kata Fahri
"Kalo BPJS Ketenagakerjaan membiayai infrastruktur wah itu sambil BPJS Kesehatan empot-empotan rakyat enggak dilayani lagi pelayanan BPJS Kesehatan tutup dimana-mana. Itu miss leading, itu bagian dari kegagalan pengelolaan oleh negara," sambungnya.
Ditambahkan Fahri, BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami surplus mestinya memback-up BPJS Kesehatan yang mengalami devisit.
"Saya waktu rapat mengusulkan BPJS Ketenagakerjaan justru menyelamatkan BPJS Kesehatan. Sebab, BPJS Ketenagakerjaan kan surplus sementara BPJS Kesehatan kan devisit," kata Fahri.
Terlebih, kata Fahri, hal tersebut merupakan tugas dan wewenang dari BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan.
"Harusnya sama-sama BPJS dia bisa bikin holding bantu BPJS kesehatan karena itu tugasnya. Itu kan dalam satu platform Kesra (kesejahteraan rakyat)," tandasnya.